"Rencana kami adalah memproduksi 100 ribu kit," sebut Honesti dalam rapat dengar pendapatan dengan Komisi VI DPR-RI, Selasa, 21 April 2020.
Ia menjelaskan butuh waktu sekitar dua minggu untuk memproduksi alat tersebut sehingga bisa segera digunakan oleh masyarakat.
"Dalam hal ini kami kerja sama BPPT kita butuh waktu dua minggu untuk produksi, kami harap dukungan semua pihak," katanya.
Sebelumnya, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga pernah mengatakan pihaknya terus berusaha mendatangkan alat medis seperti real time polymerase chain reaction (RT-PCR) hingga ke Swiss.
RT-PCR merupakan alat laboratorium medis yang mengambil sampel usapan lendir dari hidung atau tenggorokan untuk mendeteksi keberadaan virus korona pada tubuh seseorang. Alat tes virus korona jenis PCR mempunyai tingkat presisi yang jauh lebih akurat untuk mendeteksi virus korona dari pada rapid test.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News