Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020, volume subsidi LPG 3 kg ditetapkan sebesar tujuh juta metrik ton. Foto: Dok.MI
Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020, volume subsidi LPG 3 kg ditetapkan sebesar tujuh juta metrik ton. Foto: Dok.MI

Parlemen Cecar Pemerintah Akibat Turunkan Besaran Subsidi LPG 3 Kg

Suci Sedya Utami • 02 September 2020 12:35
Jakarta: Mayoritas anggota Komisi VII DPR mempertanyakan besaran volume LPG subsidi 3 kg yang diajukan pemerintah di dalam nota keuangan 2021. Dalam nota keuangan, volumenya ditetapkan sebesar tujuh juta metrik ton.
 
Angka ini menurun dibandingkan hasil rapat kerja kerja antara Komisi VII DPR RI dan Kementerian ESDM pada 27 Juni sebelum nota keuangan disampaikan. Dalam rapat kerja tersebut disepakati besaran LPG 3 kg di kisaran 7,5 juta-7,8 juta metrik ton.
 
Anggota Komisi VII DPR Fraksi PDI Perjuangan Dony Maryadi Oekon mengatakan dalam kondisi normal saja, kebutuhan LPG kg terus meningkat secara tahunan. Dalam beberapa tahun belakang, hampir naik 200 ribu metrik ton.

Namun saat ini kondisinya berbeda karena adanya pandemi covid-19 membuat kebutuhannya makin meningkat. Jika karena adanya penurunan penggunaan memang terjadi, namun bukan untuk yang jenis subsidi. Penurunan lebih pada konsumsi yang digunakan oleh retoran dan hotel-hotel yang memang mengalami penurunan operasional karena terdampak pandemi. Ia bilang restoran dan hotel biasanya menggunakan LPG non-subsidi seperti tabung-tabung besar atau 12 kg.
 
"Karena dampak dari turunnya gas nonsubsidi, timbul warung-warung kecil di masyarakat yang butuh gas 3 kg. Jadi kalau tanpa covid-19 saja kita harap naik jadi 7,5 juta, ini ada covid-19 harusnya tambah lagi," kata Doni dalam rapat kerja dengan Menteri ESDM di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 2 September 2020.
 
Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi PKB Abdul Wahid. Dirinya mengatakan pemerintah saat ini tengah mendorong konsumsi sebagai menopang pergerakan ekonomi. Menurut dirinya keberadaan LPG subsidi bisa mendorong daya beli masyarakat yang nantinya mendorong pergerakan konsumsi seperti yang diharapkan.
 
"Ketika kenyataan di lapangan LPG 3 kg masih sulit didapatkan masyarakat miskin. Kalau tidak nambah maka kemiskinan bisa bertambah. Di 2019 kemiskinan stabil, 2020 ada pandemi kemiskinan tentu bertambah masa subsidinya tetap segitu. Ini perlu ditinjau ulang keberpihakan pada masyarakat," kata Abdul.
 
Selain itu Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi Demokrat Sartono Hutomo juga mengatakan Presiden Joko Widodo dalam pidato di nota keuangan menyebutkan pemerintah mengambil kebijakan ekspansif. Kondisi pandemi membuat angka pengangguran dan kemiskinan bertambah. Harapannya pemerintah menambah besaran subsidi yang langsung bersentuhan dengan masyarakat miskin, salah satunya LPG 3 kg.
 
"Karena dengan keputusan ekspansif tadi otomatis harus bagaimana meningkatkan daya beli ini, kalau ada subsidi ini pendapatan dia bisa digunakan untuk kebutuhan lain," jelas Sartono.
 
Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020, volume subsidi LPG 3 kg ditetapkan sebesar tujuh juta metrik ton. Realisasi hingga Juli 2020 sebesar 4,10 juta metrik ton dan prognosa hingga akhir tahun sebesar tujuh juta metrik ton.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan