“Saat ini Garuda Indonesia hanya punya layanan penerbangan penumpang untuk rute internasional. Kalau domestik, karena dibatasi angkut penumpang, jadi berpindah fokus ke layanan kargo,” ujar Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra kepada Media Indonesia dikutip Sabut, 2 Mei 2020.
Irfan mengungkapkan layanan kargo dalam negeri cukup beragam. Layanan ini didominasi oleh pengiriman bahan pokok, alat kesehatan, dan kargo secara general yang biasa didistribusikan.
"Layanan kargo ini bisa menghidupkan kembali layanan penerbangan Garuda Indonesia," ungkap dia.
Anggota Komisi VI DPR Deddy Yevri Sitorus sebelumnya mengatakan Garuda Indonesia membutuhkan USD600 juta untuk menopang kelangsungan perseroan hingga akhir 2020. Angka perhitungan tersebut di luar kebutuhan pembayaran sukuk tahun ini sebesar USD500 juta.
Adapun volume penerbangan akan kembali normal 3-5 tahun usai covid-19 dan tiket penerbangan kembali menguta satu tahun usai covid-19.
“Segmen Business akan lebih cepat pulih dibanding segmen leisure. Akan ada perubahan demand layanan vs cost usai covid-19, airlines harus sanggup bertransformasi diri. Apakah Garuda siap untuk ini?” ungkap Deddy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id