Ilustrasi. (Foto: Antara/Oky Lukmansyah)
Ilustrasi. (Foto: Antara/Oky Lukmansyah)

Hingga Maret 2020, Eskpor Pertanian Meningkat 7,47 Persen

Gervin Nathaniel Purba • 30 April 2020 22:36
Jakarta: Kementerian Pertanian (Kementan) mencatat adanya peningkatan ekapor selama setahun terakhir mencapai 7,47 persen. Ini menjadi angin segar bagi perekonomian Indonesia, terutama saat adanya wabah corona.
 
"Dari 2019 hingga Maret 2020, peningkatan ekspor kita mencapai 7,47 persen. Ini terjadi dari tahun lalu," ujar Kepala Badan Karantina Kementerian Pertanian (Kementan) Ali Jamil, dikutip keterangan tertulis, Kamis, 30 April 2020.
 
Menurut Ali, peningkatan ekspor ini berasal dari empat subsektor unggulan seperti perkebunan, tanaman pangan, hortikultura, dan peternakan. Dari keempatnya itu, peningkatan yang terjadi kurang lebih mencapai 12 triliun.

Bersasarkan catatan pertanian, peningkatan komoditas hortikultura sebesar 30 persen, perkebunan 26 persen, peternakan 16 persen, dan peningkatan tanaman pangan sebesar 14 persen. Peningkatan ini terjadi karena faktor barang yang diekspor tidak lagi dalam berbentuk barang mentah, tetapi sudah diolah menjadi makanan bermutu yang digemari masyarakat dunia.
 
"Artinya, sekarang kita mengirim kelapa tidak hanya serabutnya saja, tetapi sudah diolah terlebih dahulu memjadi produk berkualitas. Untuk itu sekarang kami sedang mengarah ke industri pengolahan," ujar Ali.
 
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menambahkan, bahwa sektor pertanian adalah solusi yang pasti untuk mencegah krisis darurat korona. Untuk itu, Mentan meminta kepada pelaku usaha pertanian agar tetap berproduksi dan menjalankan kewajibanya, yakni memenuhi pangan dalam negeri.
 
"Sepanjang Januari hingga Maret 2020 tercatat nilai ekonomi sebesar Rp100,7 triliun. Maka itu, sektor pertanian adalah solusi pasti, terutama di tengah keadaan seperti sekarang ini," kata Mentan Syahrul.
 
Sebagai informasi, ekspor di sembilan pintu masuk pelepsaan ini dikirim ke 43 negara di Benua Asia dan Eropa. Sedangkan jumlah komoditas produk pertanuan yang dikirim jumlahnya kurang lebih sekitar 166 komoditas.
 
Adapun sembilan pintu pelepasan ekspor itu Lampung, Soekarno-Hatta, Semarang, Belawan, Surabaya, Tanjung Priok, Denpasar, Balikpapan, dan Makassar. Pelepasan dilakukan secara daring dengan pengiriman sertifikat elektronik dari otoritas Karantina Pertanian Indonesia ke Belanda, serta penandatangan kerja sama Barantan dengan Alibaba.com.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan