Salah satu yang diupayakan ialah mengintegrasikan kawasan tambak udang daerah. Hal itu diutarakan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP TB Haeru Rahayu atau akrab disapa Tebe dalam seminar virtual.
"Hitung-hitungan kami, untuk mencapai dua juta ton itu dibutuhkan lahan baru 11 ribu hektare. Salah satunya, 5.000 hektare akan kami coba update dari tambak tradisional menuju modern," jelas Tebe, Kamis, 2 September 2021.
Kemudian, 6.000 hektare lahan lainnya merupakan areal baru yang dicari KKP untuk mengejar target produksi udang. Dia menyebut ada beberapa wilayah yang tengah diincar KKP untuk mencapai target tersebut. "Kami sedang sounding kepada pemerintah daerah. Misalnya, di daerah Sumbawa, Mena. Pak Menteri KKP juga baru bertemu dengan Gubernur Sulawesi Barat soal penawaran lahan di Mamuju," imbuh Tebe.
Berdasarkan catatan KKP, produksi udang nasional baru mencapai 856.753 ton sepanjang 2019-2020. Capaian ini terbilang masih jauh dari target produksi dua juta ton hingga 2024.
Sementara, produksi udang dari petambak tradisional sekitar 247 ribu ton. KKP pun akan mengembangkan daerah Kebumen, Jawa Tengah, sebagai kawasan integrasi tambak udang atau shrimp estate pertama di Indonesia.
"Kami akan berkolaborasi dengan daerah Kebumen. Bupati setempat sudah menyiapkan dukungan ini dengan membangun 100 hektare tambak udang modern," pungkasnya.
Bupati Kebumen Arif Sugiyanto menyatakan kesiapan untuk mendukung target produksi udang dari KKP. Pihaknya membutuhkan waktu sekitar enam bulan untuk membereskan lahan dalam membangun kawasan tambak.
"Komunikasi kami tidak lama, sekitar 5-6 bulan. Alhamdulillah bisa diselesaikan dengan warga sekitar. Ekologi daerah pesisir Kebumen masih cukup sehat untuk mendukung target pemerintah," urai Arif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News