Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI). Foto: Medcom.id/Desi Angriani
Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI). Foto: Medcom.id/Desi Angriani

Hanya Mitratel Anak Usaha BUMN yang Bakal Melantai di Bursa Tahun Ini

Husen Miftahudin • 06 Oktober 2021 16:34
Jakarta: Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga mengatakan anak usaha BUMN yang akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun ini baru PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel). Sementara anak usaha BUMN lainnya masih dalam proses persiapan.
 
Mitratel merupakan anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. Arya optimistis aksi Initial Public Offering (IPO) Mitratel bakal sukses, mengingat perusahaan tersebut memiliki fundamental yang kuat di sektor industri telekomunikasi.
 
"Yang pasti Mitratel yang terdekat. Perusahaan pemilik tower terbesar ini akan menjadi bintangnya perusahaan di industri ini," ujar Arya dikutip dari keterangan resminya, Rabu, 6 Oktober 2021.

Arya mengemukakan, fundamental Mitratel dapat dilihat dari aset dan layanan yang dimiliki oleh perseroan yang tidak dimiliki oleh perusahaan sejenis di sektor bisnis menara telekomunikasi. Tidak hanya bisnis menara telekomunikasi, Mitratel juga memiliki digital infrastruktur jaringan 5G dan akan ekspansi ke kawasan Asia Tenggara ataupun Asia Pasifik.
 
Mitratel saat ini memiliki 28 ribu menara telekomunikasi yang tersebar di seluruh Indonesia. Nilai tambah dari Mitratel bukan hanya kepemilikan menara telekomunikasi terbesar di Indonesia, namun juga didukung dengan jaringan kabel serat optik.
 
"Mitratel di-support oleh fiber optik, sehingga tower-tower yang dimiliki Mitratel punya power yang kuat, bukan sekadar radio. Ini merupakan kelebihan yang dimiliki Mitratel. Dari tower memang bisa diimbangi oleh perusahaan yang lain, tapi dari sisi fiber optik, Mitratel ini powerful," papar Arya.
 
Di sisi lain, sambungnya, rencana IPO anak usaha BUMN lainnya seperti PT Pertamina Geothermal Energy (anak usaha Pertamina), masih dalam proses persiapan. "Kita masih menunggu persiapan dari Geothermal Energy," tutur Arya.
 
Adapun pembentukan holding BUMN panas bumi ditargetkan pemerintah sebagai bentuk komitmen sumber daya energi baru dan terbarukan (EBT) dengan menggabungkan anak usaha Pertamina dan PLN. IPO perusahaan pembangkit tenaga listrik energi terbarukan dikabarkan akan bisa menggalang dana hingga mencapai USD500 juta atau setara Rp7,3 triliun.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan