Berbagai program pelatihan yang diikuti peserta justru memberikan inspirasi positif dalam membangun usaha baru maupun mengembangkan bisnis di tengah pandemi.
"Di tengah ketidakpastian dan tantangan, bersedia untuk tetap belajar dan punya daya tahan untuk mengikuti tes sampai selesai," ungkap Airlangga dalam keterangan resmi, Jumat, 4 Juni 2021.
Ia menyebut banyak pula alumni yang mengalami kegagalan dalam proses pendaftaran hingga mencapai delapan kali. Namun, kegigihan mereka justru membuahkan hasil seiringberhasilnya implementasi skilling, upskilling, dan reskilling dalam program tersebut.
"Tadi ada yang delapan kali tidak lolos, itu masih terus semangat untuk mendaftar, sehingga dapat di gelombang sembilan, itu luar biasa, " imbuhnya
Airlangga menambahkan pada awalnya program Kartu Prakerja dirancang untuk fokus meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Namun, dalam rangka percepatan penanganan covid-19, dilakukan refocusing menjadi program semi bantuan sosial.
"Jadi, terima kasih. Sekali lagi kami ucapkan selamat dan pemerintah akan terus mendorong agar usahanya bisa meningkat," jelas Airlangga.
Salah seorang alumni Kartu Prakerja, Andri Dwiko Putra, 32, mengaku berhasil mengembangkan usahanya setelah mengikuti pelatihan 'Teknik Menjual Apapun dengan Mudah' dalam program pelatihan yang ditawarkan.
Kini, ia telah memiliki tiga usaha sekaligus yakni usaha donat, mangga harum manis, dan mainan dari sebelumnya hanya bergelut dengan satu usaha.
"Saya mengikuti pelatihan itu biar usaha saya semakin besar. Sebelum ikut Prakerja saya cuma bisa kirim ke 10 warung, setelah ikut, sekarang warung yang jadi langganan saya sudah ada 300," jelas Andi.
Saat ini, program Kartu Prakerja telah berhasil dilaksanakan sebanyak 16 gelombang dengan total pendaftar mencapai 62,79 juta orang. Pemerintah akan terus melanjutkan program tersebut karena dinilai mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dalam hal skilling, upskilling, dan reskilling.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News