"Selama terjadi insiden di tangki, seluruh operasional Kilang Cilacap berjalan normal seperti biasanya. Jadi tidak ada terganggu karena kita bisa melakukan penyekatan di tangki tersebut sehingga semua operasional tetap berjalan seperti biasanya," ujar CEO Subholding Refining and Petrochemical Djoko Priyono, melalui keterangan resminya, dikutip Senin, 15 November 2021.
Djoko menambahkan, selain penangan dengan penyekatan terhadap tangki yang terbakar dan tangki disekitarnya, juga dilakukan pengendalian fluida di tangki yang terbakar tersebut. Selanjutnya, dilakukan cooling (pendinginan) di seputar tangki yang terbakar dan juga dilakukan offensive fire fighting ke titik api di tangki tersebut.
"Dengan offensive fire fighting, maka api dapat dikendalikan dan dapat dipadamkan secara total semuanya," kata Djoko.
Djoko menegaskan tim Pertamina juga melakukan pengendalian pencemaran lingkungan, di antaranya melakukan standby peralatan penanggulangan lolosan minyak dan pemasangan absorbent pada parit-parit. "Kemudian dilakukan patroli vacuum truck di dalam kilang dan juga monitoring oleh kru oil man di sekitar tangki," kata Djoko.
Ketersediaan stok BBM
Terkait dengan ketersediaan stok BBM dan LPG akibat insiden itu, CEO Subholding Commercial and Trading Alfian Nasution menegaskan, stok baik nasional maupun lokal terjaga dengan baik. Untuk stok BBM jenis premium saat ini berada di posisi 27 hari, pertamax 15 hari, pertalite di atas 10 hari, solar 20 hari, avtur 35 hari, pertamax turbo 50 hari, dan LPG 12,7 hari."Dengan demikian kami sampaikan masyarakat tidak perlu khawatir, pendistribusian BBM dan LPG berlangsung seperti biasanya baik di daerah Jawa Tengah maupun sebagian Jawa Barat yang merupakan cover area dari kilang Cilacap," pungkas Alfian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News