Ilustrasi industri manufaktur - - Foto: MI/ Usman
Ilustrasi industri manufaktur - - Foto: MI/ Usman

PPKM Bikin PMI Manufaktur RI Anjlok

Suci Sedya Utami • 06 Agustus 2021 10:34
Jakarta: Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur Indonesia pada Juli 2021 terkoreksi ke angka 40,1 dari bulan sebelumnya 53,5. Penurunan tersebut salah satunya merupakan imbas dari Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
 
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menjelaskan PPKM mengakibatkan penurunan aktivitas produksi industri manufaktur karena mengantisipasi penurunan permintaan.
 
"Kenapa PMI turun karena industri manufaktur fokus pada demand dalam negeri, sehingga ketika PPKM sangar berpengaruh terhadap demand," kata Agus dalam konferensi pers virtual yang dikutip, Jumat, 6 Agustus 2021.

Agus menambahkan salah satu sektor yang berpengaruh terhadap PMI yakni industri otomotif. Pada masa pembatasan mobilitas, industri otomotif tidak bisa mendapatkan bahan baku. Sebab selama ini sektor tersebut tidak menyimpan bahan baku terlalu banyak.
 
Selain itu, banyak industri yang membutuhkan oksigen sebagai bahan baku. Namun karena masa darurat penanganan covid-19, pasokan oksigen lebih diprioritaskan untuk medis. Sebelum adanya varian delta, rasio oksigen untuk industri dan medis yakni 70 persen banding 30 persen. Namun saat ini berbalik menjadi 90 persen dan industri hanya 10 persen.
 
"Sehingga tentu saja dampaknya industri tidak mendapatkan bahan baku oksigen yang diperlukan untuk melakukan proses produksinya," ujar dia.
 
Adapun sebelum pandemi, skor PMI juga pernah lebih jelek dari 40,69 tapi bersifat temporer sejalan dengan keleluasaan aktivitas masyarakat. Oleh karenanya, Agus memandang agar aktivitas bisa kembali bergerak maka vaksinasi harus dipercepat dan ditingkatkan serta menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
 
"Jadi resiliensi industri gak perlu dikhawatirkan tinggal menunggu vaksinasi," jelas Agus.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan