Ilustrasi UKM yang dibiayai LPEI - - Foto: dok LPEI
Ilustrasi UKM yang dibiayai LPEI - - Foto: dok LPEI

LPEI Fasilitasi Pembiayaan Khusus Ekspor bagi UKM di Indonesia Timur

Eko Nordiansyah • 04 Oktober 2021 22:19
Jakarta: Pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) berorientasi ekspor di kawasan Indonesia Timur khususnya yang terdampak pandemi covid-19 dapat memanfaatkan fasilitas Pembiayaan Khusus Ekspor (PKE) dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). Pembiayaan dari LPEI ini dalam rangka membantu UKM menghadapi krisis global akibat pandemi covid-19.
 
Corporate Secretary LPEI, Agus Windiarto mengatakan, LPEI mendapat penugasan khusus dari pemerintah untuk mendukung eksportir UKM di masa pandemi. Fasilitas PKE LPEI ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor 372/KMK/08/2020 disalurkan sebagai salah satu solusi untuk mendorong program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

 
"Dengan adanya program PKE UKM LPEI ini diharapkan dapat mendukung eksportir UMKM di Indonesia sehingga tetap dapat menjalankan kegiatan operasionalnya dan tetap memiliki daya saing," katanya dalam keterangan tertulisnya, Senin, 4 Oktober 2021.

Sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan, LPEI berkomitmen mendukung kebijakan pemerintah dalam rangka pemulihan ekonomi nasional melalui penyaluran fasilitas PKE kepada pelaku UKM berorientasi ekspor yang terdampak covid-19 sehingga mereka bisa  mempertahankan kegiatan operasional tetap berjalan, menjaga tenaga kerjanya dan tetap mencari peluang pasar baru guna mempertahankan bisnisnya.
 
Pelaku usaha asal Indonesia Timur yang ada di Makassar, PT Kevinindo Anugrah (Kevinindo) merasakan sejumlah tantangan selama pandemi. Perusahaan yang bergerak di bidang industri pembuatan kancing sejak 2003 ini harus tetap memperjuangkan agar perusahaan tetap beroperasi sehingga 100 orang karyawannya tetap dapat bekerja.

 
Kevinindo telah melakukan ekspor kancing berbahan baku cangkang kerang ke ke Korea Selatan, Jepang, Hong Kong, hingga Eropa. Keunikan produk yang artistik menjadi daya tarik tersendiri, selain juga ramah lingkungan. Hal ini menjadikan Kevinindo semakin diminati oleh pasar Eropa yang sangat peduli akan produk-produk ramah lingkungan.
 
Pemilik PT Kevinindo Anugrah, Bertha Toding mengatakan, industri ini memiliki nilai ekonomis yang tinggi, karena cangkang kerang sebagai bahan baku yang sudah digunakan membuat kancing, ampasnya dapat digunakan kembali untuk memproduksi kancing dengan ukuran yang lebih kecil. Dengan begitu, diupayakan tidak ada yang terbuang.
 
"Pada awal pandemi covid-19, kami belum merasakan dampak signifikan kepada kegiatan usaha, hanya adanya keterbatasan dalam pengiriman barang saja. Kami juga sempat merasakan dampaknya yang cukup signifikan, karena terjadinya penurunan permintaan dari buyer-buyer kami, tetapi sekarang permintaan mulai naik," ujar Bertha.

 
Kemudian, ia menceritakan, LPEI datang dengan fasilitas PKE UKM LPEI sehingga mereka dapat terbantu terutama dalam menjaga cash flow. Bahkan dengan dukungan LPEI ini, perusahaan dapat bertahan untuk tidak melakukan pengurangan jumlah karyawan sehingga strategi perusahaan harus tetap disesuaikan.
 
"Perusahaan ini mempekerjakan sekitar 100 orang karyawan yang 60 persennya perempuan. Pekerjaan ini dibutuhkan ketelitian karena harus melakukan sortir kancing berdasarkan ukurannya dan perempuan memiliki keahlian itu," ungkapnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan