Ia pun mengapresiasi kinerja ExxonMobil Cepu terkait upaya penemuan cadangan mulai dari 450 juta barel sampai mencapai 940 juta barel sehingga bisa memproduksi mulai dari 160 ribu barel per hari (bph) di 2017 hingga kni lebih dari 200 ribu bph.
"Kita berharap kemampuan ini bisa terus dikembangkan untuk bisa mengoptimalkan produksi minyak dan gas di Indonesia. Kita bekerja sama bahu membahu saling berbagi pengetahuan untuk bisa mendapatkan hasil yang optimal demi kesejahteraan masyarakat Indonesia," lanjut Arifin, Rabu, 9 Juni 2021.
Kegiatan produksi minyak Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu, dimulai pada 2008 dan fasilitas produksi utama mulai dioperasikan pada kuartal keempat pada 2015.
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengatakan Lapangan Banyu Urip telah berada pada tingkat produksi plateau yang stabil yakni 220 ribu bph selama lima tahun.
Tingkat produksi plateau ini jauh lebih tinggi dari rencana pengembangan (plan of development/PoD) yang sebelumnya diperkirakan produksi rata-rata sebesar 165 ribu bph selama dua tahun.
Meskipun diakui Dwi, seperti halnya karakteristik reservoir yang berlaku umum di seluruh dunia, tingkat produksi minyak dari Lapangan Banyu Urip itu kini sudah mulai menurun secara alamiah.
Namun, lanjut Dwi, Blok Cepu diperkirakan akan ada temuan potensi 40 juta barel minyak, sehingga direncanakan melakukan drilling test. Dari aspek gas, juga ada peluang untuk monetisasi gas sebesar 100 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Ia menambahkan, hal-hal yang potensial di Blok Cepu ini yang diharapkan bisa diutilisasi secara optimal oleh Konsorsium Exxon Mobil dan Pertamina di masa mendatang.
"Realisasi cadangan dan produksi Blok Cepu ini membuka kenyataan bahwa potensi cadangan migas di Indonesia masih menjanjikan. Saat ini SKK Migas terus mengawal ExxonMobil bersama para mitra Blok Cepu untuk mendiskusikan berbagai inisiatif untuk mengelola penurunan produksi yang mulai terjadi, termasuk menjajaki peluang-peluang baru di Blok Cepu," jelas Dwi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News