Ia menyebut, apabila rencana pengadaan alutsista ini menggunakan skema pinjaman luar negeri maka perlu ada keterlibatan Bappenas didalamnya. Namun Suharso memastikan sejauh ini Bappenas tidak tahu mengenai rencana pengadaan alpalhankam ini.
"Kalau itu dibiayai oleh pinjaman luar negeri, harus lewat Bappenas. Kan Bappenas tidak pernah tahu angka itu," kata Suharso saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR di Jakarta, Rabu, 9 Juni 2021.
Suharso menambahkan pemerintah tahu persis keadaan dan berapa kekuatan alpalhankam yang dimiliki oleh TNI. Akan tetapi ia mengatakan, seharusnya dokumen perencanaan pengadaan alpalhankam tidak tersebar ke publik karena merupakan rahasia negara.
"Saya tahu persis bahwa tidak mungkin belanja alutsista itu terbuka. Saya merasa heran ketika belanja alpalhankam bisa bocor ke mana-mana, itu rahasia negara. Itu membingungkan saya," ungkapnya.
Dokumen rancangan perpres terkait alutsista TNI beredar di publik. Tercatat anggaran belanja senjata itu senilai USD124,995 miliar atau setara Rp1,7 kuadriliun yang berasal dari pinjaman luar negeri dengan rencana belanja hingga 2044.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id