Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) ini dapat menjadi penghubung kawasan industri dan juga sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi Jawa Barat.
"Akses Tol Patimban ini sangat ditunggu dan sangat menentukan keberhasilan Pelabuhan Patimban dalam kegiatan ekspor impornya. Saya berpesan kepada rekan-rekan untuk bisa melaksanakan ini tepat waktu dan dengan kualitas yang baik," ujar Basuki dikutip dari keterangan tertulis, Rabu, 15 November 2023.
Diketahui, Pelabuhan Patimban akan menjadi pusat pertumbuhan kota metropolitan baru dalam pengembangan segitiga emas Rebana, serta diharapkan dapat menciptakan kurang lebih 4,3 juta lapangan pekerjaan baru.
Selain itu, Pelabuhan Patimban akan terkoneksi dengan jalan tol sehingga dapat mengangkat potensi pembangunan 10 kawasan industri prioritas di sepanjang Koridor Utara Jawa. Pemerintah telah menetapkan tujuan utama pembangunan Pelabuhan Patimban untuk memperbesar pasar ekspor dan mengurangi traffic existing di Pelabuhan Tanjung Priok.
"Peran kontribusi dari seluruh penyedia jasa saya harapkan dapat berkompetisi positif, tidak hanya kualitas dan kecepatan tapi juga memperhatikan nilai estetika jalan tol, sehingga kita bisa menunjukkan kualitas jalan tol yang kita bangun lebih baik. Karena tidak ada lagi yang bisa bangun selain di daftar ini, Waskita, Brantas, PP, HK, Wika, Adhi, dan Jaya," papar Basuki.
Baca juga: Pembangunan Jalan Tol Patimban Dimulai, Target Rampung 2024 |
Perlancar arus logistik
Sementara itu, Direktur Operasi II Waskita Dhetik Ariyanto menjelaskan, jalan tol ini akan menghubungkan Pelabuhan Patimban dengan Jalan Tol Trans Jawa ruas Cikopo-Palimanan, Jawa Barat, dan juga sebagai dukungan pengembangan untuk wilayah-wilayah di sekitarnya.
"Tujuan dibangunnya Jalan Tol Akses Patimban untuk meningkatkan konektivitas di Jawa Barat dan memperlancar arus logistik maupun aktivitas ekspor impor yang bersumber dari kawasan industri Cikarang-Cibitung-Karawang hingga Cikampek menuju Pelabuhan Patimban," beber dia.
Jalan Tol Akses Patimban memiliki total panjang 37,05 kilometer (km) dimana sepanjang 14,11 km akan dibangun oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dan sepanjang 22,94 km akan dibangun oleh Pemerintah dan Waskita akan mengerjakan sepanjang 6,2 km.
"Waskita akan mengerahkan seluruh sumber daya dan menerapkan teknologi digitalisasi yang saat ini menjadi keunggulan kami dalam pekerjaan konstruksi. Harapannya proyek ini dapat berjalan dengan lancar dengan memperhatikan kualitas terbaik serta selesai dengan tepat waktu," tambah Dhetik.
Pekerjaan joint operation yang dilakukan Waskita bersama Brantas Abipraya dengan porsi Waskita 60 persen sementara Abipraya 40 persen. Proyek dengan sumber pendanaan dari Japan International Cooperation Agency (JICA) ini membutuhkan waktu pengerjaan konstruksi selama 700 hari atau 23 bulan dengan skup pekerjaan meliputi konstruksi jalan, jembatan, overpass, box pedestrian, dan box culvert.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News