Proyek tersebut di antaranya, pembangunan enam bendungan, sembilan pembangunan jalan tol, proyek Rentang Irrigation Modernization, proyek SPAM Regional Umbulan Jatim, dan proyek Upgrading Smelter Inalum dengan progres pekerjaan sebagian telah mencapai 90 persen.
"Saat ini progres pekerjaan PSN sebagian telah mencapai 90 persen. Hal ini membuktikan bahwa Waskita Karya memiliki kapasitas yang mumpuni sebagai perusahaan konstruksi. Perseroan juga menjamin kualitas teknik terbaik sehingga bangunan dipastikan andal dan dapat bermanfaat bagi masyarakat. Kami optimis seluruh proyek dapat terselesaikan secara tepat waktu dan mutu," ucap SVP Corporate Secretary Perseroan Ermy Puspa Yunita dikutip dari keterangan tertulis, Jumat, 20 Oktober 2023.
Melalui pembangunan bendungan, lanjut dia, emiten berkode saham WSKT tersebut berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat Indonesia. Per 15 Oktober 2023, proyek Bendungan Temef Paket 4 mencapai 83,6 persen, proyek Bendungan Jlantah 76,91 persen, proyek Bendungan Rukoh Paket 2 mencapai 66,79 persen.
Kemudian proyek Bendungan Bener Paket 2 mencapai 40,77 persen, proyek Bendungan Jragung Paket 1 mencapai 35,19 persen, dan proyek Bangunan Pengarah Bendungan Rukoh 20,63 persen. Proyek bendungan diharapkan dapat memenuhi suplai air kebutuhan rumah tangga dan industri, menunjang Pembangunan Listrik Tenaga Air (PLTA), menghasilkan air baku, mengatasi masalah banjir, mengairi irigasi, hingga pariwisata.
Sementara itu, per 15 Oktober 2023, sejumlah proyek pembangunan infrastruktur jalan tol rata-rata telah mencapai 90 persen. Beberapa proyek tersebut, antara lain Proyek Jalan Tol Ciawi-Sukabumi Seksi 2 telah mencapai 100 persen yang beberapa waktu lalu telah diresmikan oleh Presiden Jokowi, Proyek Jalan Tol Cibitung-Cilincing Seksi 2 mencapai 99,41 persen, Proyek Jalan Tol Pasuruan-Probolinggo Seksi 4 mencapai 98,95 persen.
Selanjutnya Proyek Jalan Tol KAPB Paket IV Seksi 3B (Desa Mainan-Desa Limau, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatra Selatan) mencapai 92,11 persen, dan Proyek Jalan Tol KAPB Paket II Seksi 3 (Desa Rimba Balai-Desa Sterio, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatra Selatan) mencapai 90,57 persen.
Selain itu, perkembangan terkini beberapa proyek PSN Jalan Tol Waskita Karya antara lain, Proyek Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan Paket III - Induk mencapai 88,51 persen, Proyek Jalan Tol Cimanggis-Cibitung Seksi 2 mencapai 81,76 persen, Proyek Jalan Tol KAPB Paket IV Seksi 2A (Desa Pulokerto-Desa Mainan, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatra Selatan) mencapai 66,33 persen, dan Proyek Jalan Tol KAPB Paket 2 Seksi 2 (Desa Ibul Besar-Desa Pulokerto, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatra Selatan) mencapai 56,12 persen.
Baca juga: 170 Proyek Strategis Nasional Rampung Dikerjakan |
Dorong penciptaan lapangan kerja
Selain proyek pembangunan bendungan, Waskita Karya juga tengah melakukan pembangunan proyek Upgrading Smelter Inalum (94,90 persen) yang dapat meningkatkan kapasitas produksi sebesar 25 ribu ton alumunium per tahun.
Lalu proyek Rentang Irrigation Modernization (80,66 persen) untuk mendukung sistem pengairan secara modern dan juga peningkatan debit air di beberapa titik lahan pertanian yang berada di wilayah Kabupaten Indramayu serta proyek SPAM Regional Umbulan Jatim (82,43 persen) untuk melayani 1,3 juta orang di Jawa Timur.
Melalui pengerjaan Proyek Strategis Nasional, terang Ermy, Waskita Karya turut mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja demi mendukung pembangunan Indonesia Sentris menuju Indonesia Maju 2045.
"Waskita Karya berkomitmen memberikan manfaat kepada masyarakat dengan memenuhi kebutuhan air dan infrastruktur jalan tol. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta meningkatkan pemerataan perekonomian daerah sekitar," tambah dia.
Dalam rangka menjalankan proses transformasi, Waskita juga berkomitmen untuk lebih selektif dalam memilih proyek, terutama dalam hal pembayaran. Waskita menetapkan uang muka dan monthly payment.
"Waskita Karya juga selalu berkomitmen dalam meningkatkan penerapan tata kelola perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG) & manajemen risiko, sehingga dapat menjalankan bisnis secara profesional dan berintegritas," tutup Ermy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News