"Saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih atas investasinya, atas kontribusinya dalam pembangunan Indonesia. Pada 2013 RRT berada di urutan 12 kontributor foreign direct investment (FDI) di Indonesia -nomor 12 tahun 2013, tapi di 2022 sudah menjadi urutan yang kedua," ujar Jokowi dalam Forum Bisnis Indonesia-Republik Rakyat Tiongkok (RRT) yang digelar di China World Hotel, Beijing, dilansir dari laman Setkab, Selasa, 17 Oktober 2023.
Menurut Jokowi, cara berinvestasi para pengusaha ke Indonesia sudah cepat dan tepat dan menganalogikannya seperti Bruce Lee dengan gerakan wing chun-nya.
Jokowi meyakini investasi negara Tirai Bambu tersebut di Indonesia akan terus meningkat dan menjadi kontributor FDI teratas dalam satu-dua tahun ke depan.
"Saya yakin jika terus konsisten seperti ini, saya yakin dalam setahun dua tahun ke depan, saya yakin RRT bisa menjadi peringkat yang pertama dan sebagai kontributor FDI di Indonesia dan itu yang saya tunggu-tunggu,” ujar dia.
Baca juga: 5 Penanda Keberhasilan Hubungan Indonesia-Tiongkok |
Indonesia fokus hilirisasi
Keyakinan Jokowi tersebut karena saat ini Indonesia tengah fokus untuk melakukan hilirisasi industri terhadap berbagai komoditas seperti nikel, tembaga, timah, dan minerba lainnya.Indonesia juga tengah fokus membangun ekosistem kendaraan listrik terintegrasi untuk menjadi bagian penting dari rantai pasok dunia.
"Ini butuh alih teknologi tinggi serta investasi, apalagi jika dipadukan dengan penggunaan sumber energi hijau yang sangat melimpah di Indonesia untuk menghasilkan produk-produk hijau, untuk menciptakan ekosistem ekonomi hijau," ucap dia.
Jokowi menjelaskan potensi energi baru terbarukan di Indonesia sangat besar hingga mencapai 3.600 gigawatt. Dia memerinci beberapa di antaranya, yaitu 3.200 gigawatt dari tenaga surya dan terdapat 4.400 sungai untuk energi hidro.
Selain itu, Indonesia juga sedang membangun Ibu Kota Nusantara dengan konsep kota hijau dalam rimba yang 60 persennya adalah hutan, kota netral karbon pertama di Indonesia.
Jokowi menyebut pembangunan infrastruktur dasar dan pusat pemerintahan diperkirakan tahun depan akan bisa diselesaikan dan sampai awal November ini sudah ada 21 investor dari dalam dan luar negeri yang sudah dan akan segera melakukan groundbreaking dengan total nilai USD2 miliar.
Di penghujung sambutannya, Jokowi pun kembali meyakinkan para investor, investasi di Indonesia itu adalah pilihan yang tepat karena mudah dan aman. Jokowi pun mengajak para investor untuk menanamkan investasinya di Indonesia karena sejumlah indikator ekonomi menunjukkan capaian positif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News