Presiden Jokowi saat meninjau pabrik feronikel dan stainless steel serta peresmian PT Gunbuster Nickel Industry. Foto: ist.
Presiden Jokowi saat meninjau pabrik feronikel dan stainless steel serta peresmian PT Gunbuster Nickel Industry. Foto: ist.

Pemerintah Kejar Perkembangan Industri Bernilai Tambah

Medcom • 28 Desember 2021 23:03
Konawe: Pemerintah terus mendorong program hilirisasi industri dengan mengurangi ekspor bahan mentah atau raw material, guna meningkatkan nilai tambah di sektor industri. Melalui program hilirisasi, pemanfaatan alih teknologi menjadi penting dalam memanfaatkan hasil sumber daya alam serta menjaga lingkungan.
 
"Berkali-kali saya sampaikan stop ekspor nikel. Tahun depan stop bahan mentah bauksit, tahun depan kita akan stop ekspor minerba lainnya. Kita berhenti ekspor bahan mentah yang tidak membawa nilai tambah besar bagi negara," tegas Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) saat meninjau pabrik feronikel dan stainless steel serta peresmian PT Gunbuster Nickel Industry, di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, dikutip Selasa, 28 Desember 2021.
 
Presiden Joko Widodo mendukung jika ada investor yang ingin membangun industri hilirisasi bauksit dalam setahun ke depan ini. Presiden juga mengimbau kepada Pemerintah Daerah agar selalu menjaga iklim investasi di daerahnya masing-masing, sehingga kondusif bagi investor yang ingin mengembangkan industri bernilai tambah. Dari industri tersebut akan mendapatkan pajak, membuka lapangan pekerjaan sebesar-besarnya, dan memperoleh devisa yang tidak sedikit.

"Berikan keamanan bagi investor untuk menjalankan aktivitas usahanya, sehingga bisa meningkatkan nilai investasinya di masa mendatang. Manfaat untuk masyarakat sekitar yaitu akan membuka lapangan pekerjaan dan peluang UMKM baru, yang pada akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di provinsi maupun kabupaten tempat industri berada," ujar Presiden Joko Widodo.

Cadangan nikel Indonesia nomor satu di dunia

Indonesia memiliki cadangan nikel nomor satu di dunia yang mencapai 21 juta ton atau 24 persen dari total cadangan dunia. Produksi nikel Indonesia di 2020 mencapai 781 ribu ton atau 31,8 persen dari produksi nikel dunia. Ke depannya, produksi nikel tersebut diperkirakan akan terus meningkat, baik untuk produksi nickel pig iron, maupun pemrosesan high pressure-acid-leach dari bijih berkadar rendah.
 
Peningkatan nilai tambah dari bijih nikel menjadi produk feronilek adalah 14 kali, jika menjadi billet stainless steel akan mencapai 19 kali. Saat ini, smelter nikel yang beroperasi telah mencapai investasi sebesar USD15,7 miliar, dengan kapasitas feronikel yang dihasilkan mencapai 969 ribu ton per tahun.
 
Ekspor produk feronikel juga meningkat sangat pesat dari tahun ke tahun, yakni pada 2020 mencapai USD4,7 miliar. Serta pada periode Januari hingga Oktober 2021 tercatat mencapai USD5,6 miliar. Berdasarkan data World Top Export, saat ini ekspor produk berbasis nikel (stainless steel slab, stainless billet, dan stainless steel coil) Indonesia menempati peringkat satu dunia dengan total ekspor senilai USD1,63 miliar di 2020 dan berada di peringkat empat dalam produksi dunia.
 
"Kemitraan yang saling menguntungkan antara industri dengan masyarakat akan membawa kemajuan bersama dan berdampak langsung pada pertumbuhan industri, penyerapan tenaga kerja, peningkatan kesejahteran masyarakat melalui kewirausahaan, sekaligus meningkatkan infrastruktur sosial masyarakat," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam laporannya kepada Presiden Joko Widodo.
 
PT Gunbuster Nickel Industry yang diresmikan Senin, 27 Desember 2021, merupakan industri smelter yang terletak di Kabupaten Morowali Utara dan diharapkan akan menghasilkan feronikel dengan kapasitas produksi 1,8 juta ton per tahun. Dengan ditambahnya investasi pada PT Gunbuster Nickel Industry, program hilirisasi mineral berbasis sumber daya alam akan semakin cepat tercapai.
 
Hal ini melengkapi lini produksi yang sebelumnya dilakukan di smelter PT Obsidian Stainless Steel Konawe, Sulawesi Tenggara. Perusahaan tersebut merupakan smelter penghasil feronikel dengan kapasitas produksi 2,2 juta ton per tahun dan billet stainless steel dengan kapasitas produksi tiga juta ton per tahun. Sementara, PT Virtue Dragon Nickel Industry merupakan smelter penghasil feronikel dengan kapasitas produksi satu juta ton per tahun.
 
Ketiga perusahaan smelter tersebut akan menjadi  bagian rencana Pemerintah untuk mendorong hilirisasi industri dalam peningkatan nilai tambah bahan baku mineral di dalam negeri.  PT Obsidian Stainless Steel, PT Virtue Dragon Nickel Industry, dan PT Gunbuster Nickel Industry, secara total telah berinvestasi sebesar USD8 miliar, dengan penyerapan tenaga kerja lebih kurang 27 ribu orang.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan