Harga minyak mentah melambun imbas konflik Rusia-Ukraina - - Foto: dok AFP
Harga minyak mentah melambun imbas konflik Rusia-Ukraina - - Foto: dok AFP

Ini Komoditas yang Terdongrak Perang Rusia-Ukraina

Annisa ayu artanti • 01 Maret 2022 16:44
Jakarta: Konflik geopolitik antara Rusia dan Ukraina memberikan sentimen positif terhadap harga minyak dunia dan emas berjangka.  Harga minyak mentah dari ladang-ladang minyak di Amerika Serikat (WTI) sepanjang Februari menguat hampir sembilan persen.
 
CEO ICDX Lamon Rutten menyebutkan pada awal Februari harga minyak masih berada pada level USD88,20 per barel melonjak hingga mencapai level USD95,72 per barel pada penutupan Februari, bahkan harga minyak sempat melonjak hingga menyentuh USD100 per barel.
 
Selain itu, jika dilihat dari total transaksi kontrak minyak mentah di Bursa Komoditi ICDX mengalami kenaikan sebesar 16,98 persen menjadi 4.415 lot pada Februari. Sementara jika dilihat dari periode dimulainya konflik Rusia-Ukraina, total transaksi kontrak minyak mentah melonjak sebesar 165,69 persen dalam sepekan.

Pasar terlihat mewaspadai dampak pada sektor energi karena dikhawatirkan akan terjadi gangguan pasokan gas dan minyak ke wilayah Eropa yang masuk melalui wilayah perbatasan, yakni Ukraina.
 
Akibat dari serangan yang dilakukan, Rusia mendapatkan sanksi dari negara-negara barat. Amerika Serikat (AS) membatasi transaksi Rusia dalam dolar, euro, poundsterling, dan yen. Lima perbankan Rusia juga tidak luput, termasuk bank milik negara, yaitu Sberbank dan VTB. Sberbank, tidak akan dapat melakukan transfer uang tanpa ada bantuan dari Bank AS.
 
Sanksi yang diberikan berlanjut hingga sektor ekspor termasuk barang-barang elektronik, komputer hingga barang-barang semikonduktor, dan suku cadang pesawat terbang.
 
“Krisis Rusia-Ukraina menunjukkan bahwa siapa pun yang berinvestasi di pasar sekuritas juga harus berinvestasi di pasar komoditas. Dalam masa krisis seperti itu, pasar sekuritas mengalami tren penurunan tetapi pasar komoditas naik," kata Lamon dalam keterangan tertulis, Selasa, 1 Maret 2022.
 
Menurutnya, saat ini berinvestasi dalam pasar komoditas dapat menjadi pengelolaan risiko terhadap penurunan portofolio sekuritas.
 
"Kontrak komoditas emas dan minyak mentah yang tersedia di ICDX dapat dimanfaatkan pelaku pasar sebagai diversifikasi portofolio dan terbukti kinerjanya sangat baik di beberapa hari terakhir,” sebutnya.

 
Ia menambahkan volume transaksi multilateral ICDX pada Februari mencapai lebih dari 80 ribu kontrak, lebih dari 65 persen volumenya atau sebesar 52.958 lot merupakan kontrak emas.
 
Sejak Rusia mengakui kemerdekaan Donetsk dan Lugansk di Ukraina Timur, yang menandai dimulainya konflik Ukraina, transaksi kontrak emas di ICDX tercatat melonjak sebesar 103,78 persen menjadi 23.671 lot dalam sepekan. Hal ini dikarenakan banyak investor beralih ke safe haven asset seperti emas yang mengakibatkan harga emas volatile dan cenderung naik stabil.
 
Dari sisi valuta asing atau forex, invasi Rusia terhadap Ukraina cenderung berpengaruh terhadap gerak pasangan mata uang EUR-USD sebesar 0,71 persen.
 
"Saat ini pasar masih menunggu keputusan pertemuan antara Rusia dan Ukraina yang akan berdampak pada kinerja mata uang euro," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan