Salah satu profesi yang bisa menggunakan BBM dengan oktan tinggi adalah pengemudi ojek daring. Di masa kini, ojek daring sudah menjadi andalan masyarakat dalam melaksanakan berbagai aktivitas, penggunaan bahan bakar dengan RON yang lebih tinggi ini bisa menjadi investasi masa depan.
City Area Manager Grab Jawa Barat Ade Ihsan Manan mengaku mendukung penggunaan bahan bakar ramah lingkungan seperti pertamax bagi mitra pengemudi ojek daring. Apalagi selisih harga pertamax dengan BBM di bawahnya tidak terlalu signifikan.
"Namun balik lagi pilihan masing-masing ke pemilik kendaraan. Saat ini para mitra pengemudi Grab Bike sudah sadar memilih bahan bakar yang tepat bagi kendaraan yang digunakan untuk kerja," kata dia, kepada wartawan, Minggu, 6 Maret 2022.
Ia yakin para pengemudi Grab Bike sadar bahwa performa kendaraan menjadi nomor satu karena selain sebagai sarana cari uang. Para pengemudi pun sudah pandai berhitung, bagaimana efek penggunaan BBM RON tinggi pada motornya.
"BBM Pertamax dengan RON 92 ini sangat kompatibel dengan mesin kendaraan keluaran terbaru, jadi otomatis pembakaran akan bagus dan emisi gas buang nya pun ramah lingkungan. Kami mendukung mitra pengemudi, walau saat ini belum semua pakai pertamax," ungkapnya.
Salah seorang mitra pengemudi transportasi Grab Bike, Zakaria mengungkapkan, mobilitas yang tinggi mengharuskannya untuk menggunakan pertamax, agar kondisi mesin motor lebih prima dan dapat meminimalisir kerusakan. Sebelum menggunakan pertamax, ia kerap melakukan servis motor sebulan sekali.
"Sudah lama banget pakai pertamax, karena berasa tarikan di motornya enak. Kerja juga jadi lebih cepat, lebih irit dan tidak khawatir dengan mesin. Kalau sekarang pakai pertamax, servis paling dua bulan sekali, dan itupun hanya servis standar," ujar dia.
Pada akhir tahun lalu, Grab bersama dengan Pertamina melaksanakan program Pertamax Gan untuk mitra pengemudi dengan transaksi pembelian BBM pertamax terbanyak selama periode program. Melalui program ini Grab dan Pertamina mendorong penggunaan bahan bakar berkualitas yang lebih ramah lingkungan.
"Kedepannya program serupa bukan tidak mungkin dilaksanakan kembali untuk terus mengedukasi masyarakat bahwa penggunaan bahan bakar berkualitas itu sangat penting untuk investasi jangka panjang, baik dari sisi menjaga performa mesin ataupun sisi kesehatan, menjaga kualitas udara dan lingkungan," pungkas Ade.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News