"Cost recovery itu artinya beban yang dikeluarkan oleh KKKS itu diganti oleh negara termasuk barang, tanah, inventaris, persediaan, semua itu diganti oleh negara. Nah, kalau dia sudah menjadi barang milik negara maka Anda harus bela," kata dia dilansir dari laman resmi Kemenkeu, Rabu, 23 Maret 2022.
Suahasil mencontohkan wujud bela negara dalam hal pengelolaan BMN adalah dengan melakukan administrasi BMN secara baik. Seperti, melakukan pencatatan, dijelaskan struktur kepemilikannya, diberikan sertifikat, serta jika masih ada catatan pada pemeriksaan/temuan BPK maka harus dituntaskan.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh KKKS, SKK Migas, BPMA yang terus menjaga barang milik negara. Saya titip bela negaranya. Kalau kita menjaga barang milik negara kita melakukan bela negara. Tidak boleh sejengkal tanah pun hilang dari Negara Kesatuan Republik Indonesia," ungkapnya.
Ia mengungkapkan menjaga aset negara dalam bentuk tanah dan barang-barang yang dibayar oleh uang yang dikumpulkan dari rakyat merupakan keharusan. Selain itu, pemerintah selalu berpedoman kepada hasil pemeriksaan audit dari BPK terhadap pengelolaan BMN sehingga ia meminta agar penilaian dan inventarisasi BMN segera diselesaikan.
Kementerian Keuangan juga akan berusaha sefleksibel mungkin dalam pengelolaan BMN, dimana ditandai dengan pemberian kuasa khusus sertifikasi kepada BP Migas Aceh dengan tujuan memberikan kemudahan dan kecepatan saat KKKS mendaftar dan meminta sertifikat. Namun ia menekankan kepemilikannya tersebut harus atas nama negara.
"Saya juga senang ada connecting data. Ini juga akan membuat kita lebih cerdas mengurus negara kita. Kalau data saja susah kita meng-connect-nya dengan segala macam alasan itu berarti kita belum cerdas mengurus negara kita. Jadi coba kita connect data, lalu kita lakukan analisis. Analisis bukan untuk nyari siapa yang salah tetapi analisis untuk memperkuat bela negara kita," ujar dia.
Suahasil menilai, apabila ada yang perlu diperbaiki maka segera dilakukan perbaikan. Terakhir ia juga menyampaikan apresiasi dan harapan bagi semua pihak untuk terus berkolaborasi memberikan perbaikan dalam pengelolaan BMN khususnya pada sektor hulu migas karena masih banyak pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan.
"Saya tutup dengan mengucapkan terima kasih untuk seluruh kerja keras yang telah dilakukan. Pekerjaan rumah kita masih banyak, tolong saya di-update terus apa lagi yang bisa kita lakukan kedepannya untuk memperbaiki cara kita menatakelolakan barang milik negara di hulu migas dan secara besar sektor hulu migas kita," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News