GNPIP merupakan wujud komitmen bersama untuk dapat segera mengatasi tingginya inflasi pangan. Agar daya beli masyarakat bisa dijaga di tengah gejolak perekonomian dunia.
"Bank Indonesia juga terus akan mengarahkan kebijakan-kebijakan kami untuk memastikan stabilitas inflasi stabilitas nilai tukar dan bersama mendorong pertumbuhan ekonomi," ujar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam tayangan Zona Bisnis, Metro TV, Senin, 22 Agustus 2022.
Di tengah terganggunya rantai pasokan global, ketegangan geopolitik, dan permintaan yang meningkat, Indonesia harus dapat segera mengatasi tekanan inflasi sebagai upaya menjaga stabilitas harga dan nilai tukar.
GNIP akan dilaksanakan dalam tujuh program kerja nyata, yakni:
- operasi pasar (KPSH),
- perluasan kerja sama antardaerah,
- optimalisasi fasilitasi distribusi pangan strategis/subsidi ongkos angkut,
- implementasi gerakan urban farming dan replikasi best practice klaster pangan,
- optimalisasi alsintan dan saprodi,
- penguatan infrastruktur TIK, digitalisasi, data dan informasi pangan, serta
- penguatan koordinasi dan komunikasi untuk menjaga ekspektasi inflasi.
Perry mengatakan pengendalian inflasi merupakan tanggung jawab semua pihak, sehingga seluruh pemangku kepentingan harus bekerja secara maksimal agar tidak menyebabkan masyarakat sengsara.
"Orang kaya memang lebih kecil. Tapi masyarakat bawah itu inflasi pangan bisa 40 persen sampai 50 persen dari bobot pengeluaran mereka. Jadi, kalau diturunkan inflasi pangan ini dampak sosial bagi rakyat akan sangat terasa," ucap Perry, dilansir dari Media Indonesia. (Annisa Ambarwaty)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News