Pegadaian. Foto: MI.
Pegadaian. Foto: MI.

Dukung Pelaku Usaha Mikro, PT Pegadaian Dorong Ekonomi Kreatif Bidang Otomotif

Arif Wicaksono • 02 Oktober 2022 10:01
Jakarta: PT Pegadaian  memberikan dukungan terhadap industri kreatif bidang otomotif, yang didominasi oleh pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Hal ini dilakukan Pegadaian dengan memberikan dukungan kepada hobi bisnis modifikasi motor.
 
baca juga: Pegadaian Kenalkan Kredit Plafon Rendah untuk Pelaku Usaha Mikro

Corporate Secretary PT Pegadaian Yudi Sadono mengatakan bahwa bisnis modifikasi memberi inspirasi bahwa hobi dan kreativitas bisa membangun masa depan. Pegadaian ingin menularkan ‘semangat emas’ untuk membangun masa depan dengan berinvestasi. Banyak produk PT Pegadaian yang bisa dimanfaatkan sebagai Instrument investasi atau solusi pembiayaan untuk mengembangkan kreativitas para builder lokal.  
 
“Kami punya kesamaan semangat yang menjadi wadah untuk membangun dan mengembangkan kreativitas para builder lokal,” kata Corporate Secretary PT Pegadaian, Yudi Sadono dikutip dari keteranganya, Minggu, 2 Oktober 2022.
 
Pegadaian, lanjutnya, berkomitmen menjadi perusahaan keuangan inklusif dengan proses bisnis yang sederhana, prudent, profesional, dan didukung teknologi digital yang handal.

“Masih banyak masyarakat Indonesia yang belum tersentuh layanan keuangan formal. Pada saat yang sama, tingkat literasi keuangan belum mencapai hasil yang diharapkan. Melalui event ini, Pegadaian hadir membantu masyarakat, terutama kaum muda penggemar motor custom  untuk bisa mengakses produk dan layanan Pegadaian demi mewujudkan rencana mereka ke depan” paparnya.
 
Sebelumnya, Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) Sunarso mengatakan banyaknya pelaku usaha di bidang ultra mikro yang belum mendapatkan fasilitas dari lembaga keuangan.
 
Menurutnya, di Indonesia saat ini terdapat 45 juta pengusaha ultramikro yang membutuhkan pendanaan, baik untuk pendanaan baru maupun tambahan. Dari 45 juta ini, yang sudah disentuh lembaga pembiayaan dikatakan baru mencapai 15 juta.
 
Dia mengatakan ada 30 juta yang belum tersentuh lembaga pembiayaan. Lima juta di antaranya mengandalkan rentenir yang bunganya 100-500 persen setahun. Tujuh juta lainnya pinjam ke kerabat dan sanak saudara. Sisanya 18 juta belum tersentuh sama sekali.
 
"Kita sasarannya 18 juta ini untuk dimasukkan dalam sistem keuangan. Sisanya bisa kita urutkan nanti untuk menjadi target," ungkapnya. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan