Foto: Dok/Screenshot Metro TV
Foto: Dok/Screenshot Metro TV

Simak! Ini Pertumbuhan Jual Beli Baju Bekas di Indonesia

Imanuel R Matatula • 17 Maret 2023 17:03
Jakarta: Thrifting atau kegiatan berbelanja barang bekas kian hari menjadi tren yang diminati masyarakat. Perlu diketahui bahwa impor pakaian bekas sebenarnya dilarang pemerintah. Beberapa saat yang lalu, Presiden Jokowi secara tegas memerintahkan jajarannya menindak pedagang pakaian bekas dari luar negeri.
 
"Sudah saya perintahkan untuk mencari betul dan sehari dua hari sudah banyak yang ketemu (importirnya)," ujar Jokowi di Istora Senayan, Jakarta, Rabu, 15 Maret 2023.
 
Lantas bagaimana pertumbuhan impor barang pakaian bekas di Indonesia? Simak penjelasannya.
 

Jumlah Impor Baju Bekas 5 Tahun Terakhir

Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) dalam lima tahun terakhir jumlah angka impor baju di Indonesia beragam. Berdasarkan data, jumlah tertinggi berada pada 2019 dengan jumlah 392 ton, angka ini meningkat tiga kali lipat dari tahun sebelumnya 2018 yaitu 108 ton. Sedangkan, tahun 2020 tercatat 66 ton, 2021 tercatat 8 ton, dan 2022 kembali naik 26 ton.

Kementerian Koperasi UKM menyebut impor baju bekas dilarang. Larangan tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 40 Tahun 2022 tentang perubahan Permendag Nomor 18 Tahun 2021 tentang Barang Dilarang Ekspor dan Dilarang Impor.
 
Pada pasal 2 ayat 3 disebut bahwa barang dilarang impor, antara lain kantong bekas, karung bekas, dan pakaian bekas. Barang-barang bekas itu dilarang diimpor karena berdampak buruk bagi ekonomi domestik, terutama UMKM serta buruk untuk kesehatan penggunanya.
 
Meski tahun 2022 jumlah angka impor baju bekas dibawa tahun 2018 dan dan 2019, angka tersebut tetap menunjukan bahwa masih saja terjadi aktivitas impor pakaian bekas di Indonesia, dan secara aturan itu dilarang.
 

5 Besar Pemasok Baju Besar ke Indonesia

Badan Pusat Statistik juga merilis data lima negara yang menjadi pemasok terbesar pakaian bekasr di Indonesia pada tahun 2022.
 
Pertama ada Australia dengan nilai impor mencapai U$$ 225.941 atau setara dengan Rp 3,5 miliar. Berikutnya ada Jepang dengan nilai impor US$ 24.478 atau setara dengan Rp376 juta.
 
Ada pula dari Amerika Serikat dengan nilai impor US$ 7.213 atau sekitar Rp110 juta, dari Singapura dengan nilai US$ 6.060 atau sekitar Rp93 juta, dan dari Malaysia US$1.774 atau Rp27 juta.
 
Selain lima negara ini, ada juga sejumlah negara dari Eropa yang menjadi pemasok baju bekas ke Indonesia, di antaranya Prancis, Belanda, Inggris, China, dan Thailand.
 

Pangsa Pasar Baju Bekas di Indonesia

Meski telah dilarang Pemerintah, usaha baju bekas masih saja beredar di berbagai pasar di Indonesia. Bahkan, usaha ini mulai merambah ke pasar online. Indonesia sendiri memiliki beberapa tempat yang terkenal dengan jual beli baju bekas.
 
Di Jakarta pasar baju bekas bisa ditemui di Pasar Senen, Pasar Baru, dan Blok M. Bandung yang dikenal sebagai kota fashion juga tak luput dari tempat beli baju bekas, yaitu di Pasar Cimol Gedebage, dan Pasar Lilin Astana Anyar.
 
Kemudian di Cirebon usaha baju bekas dapat ditemui di sekitaran Stadion Bima,  di Sumatera Utara misalnya di Tanjung Balai pasar baju bekas dapat ditemui di Pasar Monza TPO.
 
Sedangkan di Kota Medan berada di Pasar Sambu, dan di Solo berada di Pasar Klitikan, Pasar Gading, dan Pasar Ngudi Rejeki Gilingan.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan