Karena itu, ia mendorong agar PT Perusahaan Gas Negara (PGN) dapat memberikan solusi dan berkontribusi menuju energi bersih tersebut. "Dengan tujuan pembangunan berkelanjutan 2030 ini, PT PGN harus berada di depan," kata Putu, dikutip dari keterangan tertulisnya, Kamis, 6 Juli 2023.
"Karena kalau kita lihat, transisi energi sekarang banyak menggunakan fosil fuel untuk battery electric vehicle. Oleh karena itu, kita menunjuk salah satu produk PGN, yaitu gas. Gas ini betul-betul menyumbang emisi yang rendah," tambahnya, usai melakukan rapat Kunjungan Kerja Spesifik (Kunspik) Komisi VI di PT PGN Tbk, Provinsi Banten.
Ia mendorong PGN dapat melakukan sosialisasi kepada masyarakat luas. Di sisi lain, diperlukan pula harga pemasok yang sesuai kebutuhan hidup masyarakat. Jika masyarakat ingin mendapatkan harga terendah maka harus disubsidi juga.
Baca: Mengenal Margin Trading dalam Investasi Saham |
"Tentu tantangan PT PGN dapat penugasan untuk membangun jaringan gas memang mungkin harus dipikirkan secara komprehensif. Melihat penugasan ini tidaklah mudah. Jangan sampai harga pasokan atau subsidi suplai produknya dibiarkan menjadi floating di harga masyarakat,” ungkapnya.
Putu menjelaskan kontribusi PGN untuk menjadikan Indonesia lebih bersih harus didukung baik dari sisi penganggaran, legislasi, maupun pengawasan. "Harus dikoordinasikan dengan beberapa komisi terkait kelengkapannya, seperti Komisi VI, Komisi VII, Komisi XI, dan yang tidak terlupakan dukungan dari Badan Anggaran," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News