"Kegiatan ini merupakan bagian dari berbagai program Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang bertujuan untuk percepatan pemulihan dan peningkatan produktivitas sektor pariwisata dan ekonomi kreatif melalui upskilling (peningkatan kompetensi), reskilling (penguatan kompetensi), dan new skilling (penambahan kompetensi baru)," kata Menparekraf, dikutip dari Antara, Jumat, 2 September 2022.
baca juga: Harga Tiket Pesawat Turun, Sandiaga: Momentum Kebangkitan |
Sandiaga menyampaikan hal itu saat menghadiri acara Peluncuran/Kick Off Certification of Tourism Human Resource and Competency Based Standards secara virtual. Program tersebut merupakan program unggulan Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan yang menggunakan dana pinjaman hibah luar negeri (PHLN) dari World Bank.
Sandiaga berharap program yang ditujukan untuk SDM sektor pariwisata itu mampu menciptakan peluang kerja dan peluang usaha bagi SDM Parekraf yang berkompeten dan berkelanjutan. Program itu juga merupakan bentuk penerapan strategi utama Kemenparekraf, yaitu Inovasi, Adaptasi, dan Kolaborasi.
Oleh karena itu, Kemenparekraf bekerja sama dengan Bank Dunia untuk melaksanakan Program Pembangunan Pariwisata Terintegrasi dan Berkelanjutan (P3TB) atau Indonesia Tourism Development Project (ITDP) yang menggunakan Dana PHLN.
Sandiaga yakin, sektor parekraf berpotensi untuk menyerap banyak tenaga kerja dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya. Plt Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf Frans Teguh menambahkan, kegiatan Kick-Off itu merupakan salah satu bagian dari rangkaian Program Pengembangan dan Pengakuan Kompetensi SDM Pariwisata.
"Tujuannya yaitu untuk menjamin keberlanjutan pasokan tenaga kerja terampil bagi sektor pariwisata, dengan bukti kompetensi berupa sertifikat kompetensi yang dikeluarkan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) di kawasan enam Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP)," kata Frans.
Enam DPP yang menjadi lokasi adalah Danau Toba (Sumut), Wakatobi (Sultra), Labuan Bajo (NTT), Lombok (NTB), Borobudur-Yogya-Prambanan (Yogya & Jateng), dan Bromo-Tengger-Semeru (Jawa Timur). Target Program Sertifikasi 2022 berjumlah 18 ribu orang, sementara 2023 berjumlah 27 ribu orang, sehingga seluruhnya berjumlah 45 ribu orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News