"Untuk Provinsi Maluku hingga awal Oktober 2022 ini tercatat sudah 53 penyedia dengan 833 produk yang tayang di e-katalog," kata Kasubag Pembinaan dan Advokasi Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa (UKPBJ) Provinsi Maluku Irsal Hukom, dilansir dari Antara, Minggu, 9 Oktober 2022.
Sebanyak 833 produk itu ditayangkan pada 15 etalase barang/jasa di e-katalog lokal yang disediakan oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (LKPP), sedangkan nilai transaksi pembelanjaan melalui katalog lokal selama 2022 masih kecil yakni Rp4,5 miliar.
Dia mengatakan jumlah penyedia barang dan jasa yang menayangkan produknya melalui dua aplikasi yang dikelola LKPP yakni Bela Pengadaan dan Katalog Lokal terus meningkat. Dua aplikasi tersebut untuk mendorong program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN).
Baca: Generasi Kepo Buat Transformasi Digital Lebih Cepat |
Untuk aplikasi Bela Pengadaan, tercatat ada empat pengusaha Maluku yang telah terdaftar, satu di antaranya untuk menyediakan Alat Tulis Kantor (ATK). Sedangkan tiga lainnya untuk jasa makan dan minum.
Dia mengatakan 15 etalase barang/jasa di e-katalog lokal untuk Maluku itu di antaranya untuk penyediaan ATK, jasa makan dan minum, bahan pokok/bahan material, jasa kebersihan, jasa keamanan, gelar aspal, beton ready mix, servis kendaraan, dan kapal kasko fiberglass.
Sejauh ini, menurut Irsal, baru Pemerintah Provinsi Maluku yang memiliki e-katalog lokal, sedangkan 11 kabupaten/kota lain di Maluku belum ada yang mengembangkannya. Pemprov Maluku, kata Irsal, terus mendorong seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di pemerintah setempat untuk berbelanja seluruh kebutuhannya melalui e-katalog lokal maupun toko daring.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id