Ketua Banggar DPR RI Said Abdullah. FOTO: Banggar DPR RI
Ketua Banggar DPR RI Said Abdullah. FOTO: Banggar DPR RI

Gerah Dituduh Meminta Penghapusan Daya Listrik 450 VA, Ini Pembelaan Ketua Banggar DPR

Angga Bratadharma • 19 September 2022 05:59
Jakarta: Ketua Banggar DPR MH Said Abdullah mengatakan pada tataran kebijakan strategis Indonesia perlu peralihan energi dari berbasis minyak bumi menuju listrik. Hal itu lantaran terdapat ketergantungan impor yang sangat besar terhadap minyak bumi.
 
Menurutnya kemampuan produksi minyak bumi Indonesia hanya 614 ribu-650 ribu barel per hari, sementara kebutuhan mencapai 1,4 juta-1,5 juta barel per hari. Ketergantungan terhadap impor minyak bumi mengakibatkan Indonesia terjebak di posisi sulit yang sering dihadapi berulang kali, seperti kenaikan harga minyak bumi dan kurs kian memojokkan.
 
"APBN harus mengongkosi subsidi yang kian besar, sehingga postur APBN tidak sehat dan rentan. Bila ongkos tersebut dikurangi berakibat harga Bahan Bakar Minyak (BBM) naik, dan menimbulkan beban kepada rakyat," kata Said, dalam keterangan tertulisnya, Senin, 19 September 2022.

Oleh sebab itu, lanjutnya, Indonesia harus keluar dari jebakan minyak bumi. Saat ini Indonesia memiliki produksi listrik di dalam negeri yang sangat besar, yang sanggup menopang kebutuhan energi. Ini, tambahnya, ihwal yang melatarbelakangi agar Indonesia segera beralih energi dari minyak bumi ke listrik.
Baca: Diobrak-abrik Hacker, Data Pelanggan Telkom Dipastikan Tak Ada yang Bocor

Apalagi, lanjutnya, sebagian besar pembangkit listrik dipenuhi dari batu bara. Pasokan batu bara sangat besar, sehingga tidak bergantung terhadap suplai impor layaknya minyak bumi. Dampaknya kekuatan energi bisa lebih mandiri, sambil secara perlahan melepaskan diri dari batu bara dan mengganti pembangkit listrik menggunakan Energi Baru dan Terbarukan (EBT).
 
"Hampir seminggu ini di media sosial di goreng sedemikian rupa bahwa pemerintah dan Badan Anggaran DPR akan menghapus pelanggan listrik 450 VA. Pembelokan isunya keluar dari aspek proporsionalitas. Menyikapi perkembangan, saya perlu menjernihkan agar rakyat mendapatkan informasi yang utuh," tuturnya.
 
Ia menjelaskan saat rapat antara Badan Anggaran DPR dengan Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan sesungguhnya membicarakan agenda besar peralihan energi untuk menyehatkan APBN. Sayangnya yang digoreng di media sosial hanya penggalan kalimat terkait penghapusan daya listrik 450 VA untuk rumah tangga miskin.
 
"Pemenggalan ini melepaskan narasi besar dan konteksnya sehingga menimbulkan opini sesat di tengah-tengah rakyat. Sistematisnya pemelintiran perihal ini, ditambah serangan pribadi terhadap saya menunjukkan ada pihak pihak yang mengorganisir, dan tidak senang kita mandiri energi," pungkasnya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan