Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), penetrasi asuransi terhadap produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia baru mencapai 3,18 persen pada 2021. Secara rinci, penetrasi asuransi jiwa di Indonesia baru 1,19 persen, asuransi umum 0,47 persen, asuransi sosial 1,45 persen, dan asuransi wajib 0,08 persen dengan angka desitas asuransi sebesar Rp1,82juta.
Sementara, Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) pada 2019 menunjukkan indeks literasi keuangan baru sebesar 38,03 persen dengan tingkat literasi asuransi baru mencapai 19,4 persen. Pada saat yang sama, indeks inklusi keuangan Indonesia mencapai sebesar 76,19 persen.
Head of Corcomm PT Askrindo Luluk Lukmiyati mengatakan, rendahnya indeksi literasi asuransi mendorong Askrindo untuk terus memberikan pemahaman-pemahaman mendasar tentang asuransi. Tujuannya mendorong masyarakat sadar akan pentingnya asuransi.
"Seringkali orang menunda berasuransi karena merasa telah memiliki tabungan yang memadai untuk mengantisipasi keadaan darurat, padahal asuransi sangat berguna untuk menutup pengeluaran tak terduga yang cukup besar, seperti saat sakit, kecelakaan, kehilangan tempat tinggal," kata dia dalam webinar di Jakarta, Rabu, 19 Oktober 2022.
Dalam rangka Bulan Inklusi Keuangan dan sesuai dengan arahan OJK, Askrindo mengadakan kegiatan Literasi Asuransi atau pengenalan Asuransi bagi mahasiswa STIMRA. Apalagi saat ini penduduk didominasi oleh kalangan berusia 15-40 tahun yang mana merupakan kalangan Milenial dan Generasi Z.
"Asuransi adalah salah satu pondasi utama sebuah keuangan yang sehat. Di sini Askrindo melihat anak-anak muda sudah mulai paham berinvestasi namun masih kurang minat dalam berasuransi," ujar Luluk.
Baca juga: GoTo Financial dan OJK Berkolaborasi Tingkatkan Literasi Keuangan |
Menurut Luluk, industri asuransi memiliki tantangan untuk mengembangkan produk asuransi yang lebih beragam bagi masyarakat. Dengan produk yang semakin beragam, ia menyebut, penetrasi asuransi di masyarakat akan lebih meningkat lagi.
Askrindo memiliki aplikasi DigiAsk 4.0, yang merupakan salah satu transformasi Askrindo di bidang IT dalam rangka meningkatkan penetrasi ke segmen ritel. Dengan begitu, Askrindo berharap masyarakat khususnya milenial dan Generasi Z bisa berminat dengan produk-produk asuransi.
"Terlebih asuransi saat ini sangat mudah didapatkan hanya dengan sebuah ponsel dan sangat mudah juga dalam pengajuan klaimnya salah satunya melalui aplikasi DigiAsk 4.0 yang bisa di-download melalui Playstore dan Appstore," tutup Luluk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News