Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM Victoria Simanungkalit menegaskan digitalisasi bagi pelaku UMKM harus didorong oleh pemerintah.
"Kami mengharapkan tidak hanya pemerintah yang melakukan perbaikan database, kolaborasi, dan membuka berbagai akses bagi UMKM melalui berbagai kebijakan, tetapi UMKM juga harus konsolidasi, digitalisasi, kreatif, serta inovatif berbasis R&D," kata Victoria dalam pernyataan tertulis, Sabtu, 2 Januari 2021.
Hal itu dikarenakan UMKM merupakan sektor yang harus pulih lebih dulu. Karena, 99 persen pelaku usaha di Indonesia adalah UMKM dan penyerapan tenaga kerjanya mencapai 97 persen.
"Masyarakat harus terlibat secara nyata, yakni dengan belanja produk UMKM supaya ekonomi bisa tetap bergulir," ujarnya.
Menurutnya sektor yang mudah untuk digarap pada 2021 mendatang ialah pertanian. "Kita lihat data, sektor pertanian ini trennya tetap positif. Terakhir di kuartal III-2020 angkanya di 2,15 persen. Ini potensi. Pangan itu tetap dibutuhkan meski pandemi menerjang," ulas Victoria.
Menurut Victoria, pemerintah telah melakukan berbagai kolaborasi. Di antaranya, alokasi dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Rp123,46 triliun untuk UMKM dan berbagai program lintas stakeholders telah ditempuh sebagai langkah gotong-royong untuk memastikan UMKM bertahan di tengah dampak covid-19 yang kian menyesakkan.
KemenKopUKM juga telah melakukan enam program PEN khusus UMKM, mulai dari Restrukturisasi Usaha hingga Banpres Produktif 3,4 juta unit UMKM on boarding, Rp303 triliun potensi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (PBJP).
Selain itu sebanyak Rp35 triliun potensi belanja BUMN, 27 juta masker UMKM senilai Rp150 miliar, kolaborasi sembilan agregator untuk pemenuhan tujuh komoditas pangan masyarakat dari KUMKM melalui sembilan Klaster Pangan BUMN.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id