Ilustrasi PLTU - - Foto: Antara/ Idhad Zakaria
Ilustrasi PLTU - - Foto: Antara/ Idhad Zakaria

PLN Gandeng PTPN III dan Perhutani Pasok Biomassa untuk PLTU

Suci Sedya Utami • 22 Januari 2021 19:29
Jakarta: PT PLN (Persero) menggandeng PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III dan Perum Perhutani dalam mengkonversi penggunaan bahan baku biomassa. Bahan baku tersebut digunakan untuk pembangkit energi listrik tenaga uap (PLTU).
 
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana mengatakan kerja sama ini merupakan upaya strategis untuk mengembangkan pemanfaatan biomassa sebagai sumber EBT.

 
"Kita gunakan PLTU yang sudah terpasang dan beroperasi menggunakan bauran 1-5 persen biomassa," kata Zulkifli, Jumat, 22 Januari 2021.

Ia mengatakan pemenuhan target bauran EBT 23 persen di 2025 berfokus pada inisiatif strategis green-booster berupa co-firing biomassa. Penggunaan biomassa juga bisa menekan biaya operasi (operation expenditure/opex) PLTU.
 
"Perusahaan juga tidak perlu menambah belanja modal (capital expenditure/capex) untuk membangun pembangkit baru," ungkap dia.

 
Sementara itu, Dirut Perhutani Wahyu Kuncoro mengatakan pihaknya memiliki 3,7 juta hektare lahan yang berpotensi untuk pengembangan EBT. Potensi itu dapat menunjang bisnis biomassa.
 
"Perhutani membuka diri, kami dukung target bauran energi nasional," kata Wahyu.
 
Dirut PTPN III Mohammad Abdul Ghani menambahkan pihaknya siap mendukung PLN dalam memenuhi target bauran EBT.  Saat ini PTPN memiliki sedikitnya satu juta ton biomassa.
 
"Artinya kalau PLN membutuhkan tandan kosong untuk co-firing tahun ini bisa," jelas dia.

 
Adapun inisiatif co-firing sudah PLN mulai sejak 2017 dengan ujicoba yang telah dilaksanakan pada 2019. Pada 2020, PLN telah mengidentifikasi sebanyak 52 lokasi PLTU yang berpotensi untuk dilakukan co-firing dengan biomassa, enam di antaranya telah diimplementasikan.
 
Secara bertahap, implementasi co-firing PLTU milik PLN akan berjalan sampai dengan 2024. Diprediksikan, kebutuhan biomassa yang berasal dari hutan tanaman energi dan sampah tersebut dapat mencapai sembilan juta ton dalam setahun.  
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan