Direktur Pengamanan Perdagangan Kementerian Perdagangan (Kemendag) Pradnyawati mengatakan bahwa pihaknya siap menghadapi hambatan ekspor produk Indonesia ke AS yang bisa saja muncul di era Joe Biden. Sejauh ini, Indonesia punya pengalaman yang baik dalam menyelesaikan sengketa dagang di organisasi perdagangan dunia (WTO).
"Dengan terpilihnya Joe Biden sebagai Presiden AS menggantikan Donald Trump kami berharap kepemimpinannya akan membawa arah dan kebijakan sektor perdagangan sejalan dengan kesepakatan-kesepakatan multilateral di bawah WTO," kata Pradnyawati kepada Medcom.id, Selasa, 10 November 2020.
Sosok Biden cukup dikenal sebagai tokoh yang pro terhadap multilateralisme dalam menjalankan kebijakan politik maupun ekonomi. Relasi dagang dan investasi Indonesia-AS terbilang cukup stabil saat dipimpin oleh Presiden AS dari Partai Demokrat seperti di era Barack Obama.
"Hal ini (kesepakatan multilateral) tentunya menciptakan certainty (kepastian) yang lebih baik dalam relasi dagang dan investasi khususnya dengan Indonesia," tutur Pradnyawati.
Meski tantangan ekspor Indonesia ke AS tak akan lebih mudah, peluang peningkatan masih ada saat Biden memimpin Negeri Paman Sam. Strategi yang telah disusun Kemendag, kata Pradnyawati, perlu disambut maksimal pelaku usaha di Tanah Air dalam mengisi pasar AS.
"Untuk mewujudkan ekspor produk Indonesia tetap tinggi ke AS tentunya tidak cukup hanya dengan penyusunan strategi, tetapi perlu dukungan dan kerja keras semua pihak terutama eksportir dalam melihat setiap peluang yang ada," paparnya.
Negara AS hingga kepemimpinan Donald Trump berlangsung, masih menjadi tujuan utama ekspor produk buatan Indonesia. Angka surplus neraca perdagangan yang masih berada di posisi Indonesia perlu terus dipertahankan.
"Saat ini hubungan perdagangan bilateral Indonesia–AS masih surplus di pihak Indonesia, sepanjang 2019 tercatat nilai USD12,4 miliar atau kenaikan sebesar 2,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News