Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita pada kunjungan ke pabrik Krakatau Steel. Foto: dok. Kemenperin
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita pada kunjungan ke pabrik Krakatau Steel. Foto: dok. Kemenperin

Menperin: Pabrik Baru Krakatau Steel Diharapkan Bisa Tekan Impor Baja

Husen Miftahudin • 26 Maret 2021 14:46
Jakarta: Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mendorong industri baja lokal untuk meningkatkan daya saing dan produktivitasnya, sehingga mampu berkontribusi dalam program substitusi impor sebesar 35 persen pada 2022.
 
"Kami memberikan apresiasi kepada PT Krakatau Steel (PTKS) dengan perluasan fasilitas produksinya yang berkontribusi terhadap program substitusi impor yang dicanangkan pemerintah," ujar Agus dalam siaran persnya, Jumat, 26 Maret 2021.
 
Menperin menambahkan, Krakatau Steel merupakan perusahaan kebanggaan Indonesia yang telah melakukan banyak perubahan dan kemajuan. Transformasi Krakatau Steel berjalan dengan baik, terutama karena sudah menjadi perusahaan publik. Apalagi dengan dioperasikannya pabrik HSM 2, HRC PTKS menjadi 3,9 juta ton per tahun.

"Hasil kunjungan ini akan saya sampaikan kepada Presiden agar beliau bisa langsung hadir untuk memastikan perluasan fasilitas HSM 2 tersebut. Rencananya investasi sebesar USD521 juta ini akan diresmikan oleh Presiden RI pada minggu ketiga April," sebutnya.
 
Adapun kapasitas produksi HSM 2 milik Krakatau Steel ini di tahap pertama sebesar 1,5 juta ton Hot Rolled Coil (HRC) per tahun. Untuk tahap selanjutnya ditargetkan meningkat menjadi empat juta ton HRC per tahun.
 
Produk HRC tersebut diharapkan dapat mengisi pasar baja nasional, terutama untuk supply chain otomotif dan pengembangan infrastruktur yang semakin didorong agar meningkat. "Kami percaya ini akan memberi kontribusi signifikan, khususnya bagi industri otomotif," tuturnya.
 
Agus meyakini, kinerja yang ditunjukkan Krakatau Steel saat ini dapat menjaga kepercayaan publik dan investor terhadap perusahaan baja kebanggaan Indonesia tersebut. KS diyakini juga dapat berkembang dan menjalankan bisnisnya dengan penuh kredibilitas, sehingga pemerintah memberikan dukungan dalam bentuk perlindungan kepada KS.
 
Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim menyampaikan, produk utama dari HSM 2 ini adalah produk baja HRC yang didedikasikan untuk memenuhi pasar otomotif dengan spesifikasi kualitas yang tinggi. Dengan dioperasikannya pabrik HSM 2, kapasitas produksi HRC Krakatau Steel bertambah 1,5 juta ton per tahun.
 
"Produksi existing HSM PTKS saat  ini mencapai 2,4 juta ton, artinya dengan penambahan 1,5 juta ton dari pabrik HSM 2, kapasitasnya menjadi jadi 3,9 juta ton per tahun. Kami bisa berkontribusi terhadap market HRC lokal sebesar 65 persen, sisanya didukung oleh industri lainnya di dalam negeri," tutup Silmy.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan