Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate (tengah). Foto: Medcom.id/Desi Angriani.
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate (tengah). Foto: Medcom.id/Desi Angriani.

Menkominfo: Swasta Rugi Jika Monopoli Akses Interkoneksi Palapa Ring di Timur Indonesia

Desi Angriani • 26 Maret 2021 23:24
Bali: Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate meminta operator swasta sebagai penghubung Palapa Ring ke internet tidak melakukan monopoli di wilayah Timur Indonesia. Sebab, monopoli jaringan akan menghambat percepatan utilisasi dari infrastruktur digital.
 
"Seharusnya mereka tidak lakukan itu, kalau tidak buka akses ke Palapa Ring akan rugi sendiri. Ibarat air kita punya bendungan, ada saluran primer, sekunder dan tersier. Kalaupun airnya besar enggak akan sampai. Jadi harus dihubungkan," katanya di InterContinental Bali Resort, Jimbaran, Jumat, 26 Maret 2021.
 
Johnny menjelaskan pemerintah berupaya membangun jaringan berupa Base Transceiver Station (BTS) di wilayah 3T. Hal ini guna mendorong utilisasi dari infrastruktur digital yang belum dimasuki operator swasta. Pasalnya, swasta enggan berinvestasi di wilayah nonkomersial lantaran akan merugi.

Karenanya, pemerintah menciptakan utilisasi guna mendorong permintaan akan jaringan seluler. Dengan begitu, operator swasta akan diuntungkan setelah melonjaknya aktivitas digital.
 
"Kenapa operator seluler enggak mau bangun di wilayah 3T, karena enggak komersial gitu. Kalau dibangun dengan investasi swasta akan rugi makanya pemerintah hadir untuk bangun jaringan, maka bikin dulu utilisasi. Jadi dalam menghubungkan TIK, harus menguntungkan kedua belah pihak, pemerintah dan swasta," terang dia.
 
Adapun pembangunan infrastruktur BTS hingga 2020 mencapai 1.209 atau total sebanyak 9.113 BTS yang akan menjadi tugas Badan Layanan Umum Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BLU BAKTI) Kementerian Kominfo.
 
Sisanya 3.435 desa dan kelurahan menjadi tugas bersama operator seluler. Untuk target 2021, akan dibangun sebanyak 4.200 BTS di wilayah 3T dan 3.704 BTS di 2022 dengan kebutuhan anggaran mencapai Rp28,3 triliun.
 
"2021 ada 4.200 BTS untuk 4.200 desa dan kelurahan di wilayah 3T, dan tahun depan 2022 BTS untuk 3.704 desa dan kelurahan di wilayah 3T. Satu desa 1 BTS,  satu Kelurahan 1 BTS," pungkas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan