Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita. Foto: Kemenperin.
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita. Foto: Kemenperin.

Indonesia Masih Bergantung ke Mesin Impor

Antara • 19 September 2023 14:16
Purwakarta: Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan kehadiran Indonesia Manufacturing Center (IMC) harus mampu meningkatkan daya saing dan kemandirian industri nasional melalui pengembangan dan peningkatan penguasaan teknologi industri termasuk memproduksi mesin industri.
 
baca juga: Cara Industri Kriya Bertahan di Tengah Pandemi Covid-19

Industri dalam negeri masih banyak yang bergantung pada impor barang modal dan bahan baku penolong dari luar negeri.
 
"Masih banyak industri dalam negeri yang tergantung pada importasi. Indonesia harus mulai memiliki kemampuan membuat mesin atau machine making machine (3M) tadi," ujar Menperin dalam Topping Off Ceremony IMC di Purwakarta, Jawa Barat dikutip dari Antara, Selasa, 19 September 2023.
 
Berdasarkan data impor nasional periode Januari-Juli 2023, impor barang modal mencapai USD 22,45 miliar atau sekitar 17,5 persen dari total impor nasional, sedangkan impor bahan baku mencapai USD93,97 miliar atau 73,25 persen dari total impor nasional.
 
Agus juga telah memastikan mesin yang digunakan dalam industri manufaktur berbagai sektor belum ada yang sepenuhnya buatan dalam negeri.
 
"Saya sebagai Menperin sudah keliling ke pabrik-pabrik, fasilitas, produk-produk, saya cek, saya tanya, TKDN-nya berapa? 50 persen pak. Alhamdulilah. Tapi pas ditanya mesin dari mana tidak ada satupun yang menjawab buatan Indonesia. Mesin semua harus diimpor," imbuhnya.
 
Dengan hadirnya IMC, ia berharap kemampuan industri bidang teknologi untuk mendukung program substitusi impor termasuk membantu industri kecil menengah mengembangkan produk.

Kolaborasi antarkepentingan

Dalam proses mengembangkan dan meningkatkan penguasaan teknologi, diperlukan kolaborasi antar pemangku kepentingan yang mempunyai peran dalam pengembangan teknologi industri, di antaranya perguruan tinggi, lembaga penelitian swasta maupun negeri, pelaku usaha, masyarakat atau komunitas dan pemerintah atau yang kerap disebut konsep kolaborasi Penta-Helix.

Ke depan, lanjut dia, pihaknya memandang perlu melembagakan IMC dalam suatu wadah yang dilengkapi sarana pra sarana.

Proses pembangunan IMC

IMC yang saat ini progres pembangunannya memasuki tahap penutupan bagian teratas gedung/pemasangan atap (topping off) akan menghadirkan layanan pengembangan produk-produk industri, layanan hilirisasi dari riset dan pengembangan, pengembangan talent tenaga kerja industri, serta memfasilitasi jejaring kerja sama di antara para pemangku kepentingan.
 
Pembangunan yang telah berjalan selama sembilan bulan sejak Desember 2022 ini sejalan dengan program peningkatan produk dalam negeri (P3DN).
 
"P3DN diwujudkan dalam pemenuhan TKDN barang dan jasa mencapai 71,39 persen," kata dia.
 
Pembangunan IMC juga melibatkan tenaga kerja dari penduduk setempat serta menggunakan material yang diproduksi di wilayah Purwakarta. Menperin juga mengapresiasi pembangunan proyek ini telah sesuai standar Bangunan Gedung Hijau (Green Building) yang ditetapkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR).
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan