Dia bilang, penggunaan aplikasi perusahaan migas pelat merah tersebut supaya setiap pembeli atau konsumen BBM dengan kadar RON 90 tersebut teridentifikasi dan tepat sasaran.
"Jadi nanti akan ada identifikasi bagi penggunaan atau konsumen pengguna," katanya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR-RI, Kamis, 23 Juni 2022.
Ia menjelaskan secara sederhana, nantinya penggunaan aplikasi MyPertamina tersebut seperti halnya aplikasi PeduliLindungi yaitu melakukan scanning pada QRCode sebelum melakukan pembelian Pertalite.
"Nanti akan ada QRCode seperti yang kita tau seperti PeduliLindungi. Jadi kalau nanti membeli harus menunjukan QRCode di handphone," ucapnya.
Namun demikian, dia juga tak menampik bahwa akan ada kendala dalam penerapan teknologi tersebut, khususnya di daerah pelosok yang sulit terjangkau jaringan internet.
Oleh karena itu, ia juga tengah menyiapkan solusi lain untuk penjualan Pertalite di daerah-daerah tersebut. Salah satunya dengan melakukan registrasi melalui nomor polisi.
"Nanti kita cari jalan keluarnya seperti kembali ke manual seperti memasukan nomor polisi," ungkapnya.
Dia juga mengungkapkan penerapan mekanisme baru pembelian BBM ini tidak semudah membalikan telapak tangan sehingga masih butuh proses yang panjang. Maka itu, dia meminta dukungan DPR.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News