Ilustrasi bendera Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok - - Foto: dok AFP
Ilustrasi bendera Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok - - Foto: dok AFP

Neraca Perdagangan RI Masih Surplus dengan AS, tapi Defisit ke Tiongkok

Eko Nordiansyah • 15 Maret 2022 18:08
Jakarta: Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada Februari 2022 mengalami surplus dengan sejumlah negara. Surplus terbesar terjadi dengan Amerika Serikat, yang diikuti oleh India dan Filipina di urutan selanjutnya,
 
Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan AS menjadi negara penyumbang surplus terbesar Indonesia. Pada bulan lalu, ekspor ke AS sebesar USD2,39 miliar dengan impor USD525,3 juta sehingga surplus USD1,86 miliar.
 
"Dengan AS, kalau kita lihat komoditas penyumbang surplus terbesarnya yaitu HS61 berupa pakaian dan aksesori bukan rajutan dan HS64 berupa alas kaki," kata dia dalam video conference, Selasa, 15 Maret 2022.
 
Lalu surplus dengan India tercatat mencapai USD850,8 juta disebabkan oleh ekspor USD1,43 miliar sedangkan impor USD580,7 juta. Komoditas penyumbang surplus adalah bahan bakar mineral HS 27, serta lemak dan minyak hewan atau nabati HS15.
 
Ia menambahkan surplus dengan Filipina sebesar USD725,9 juta ditopang ekspor USD829,4 juta dan impor USD103,5 juta. Komoditas terbesar penyumbang surplus yaitu bahan bakar mineral HS27 serta kendaraan dan bagiannya HS87.
 
Selain itu, neraca perdagangan Indonesia juga mengalami defisit. Pada Februari 2022, defisit terbesar terjadi dengan Tiongkok sebesar USD909,4 juta karena ekspor USD3,72 miliar sedangkan impornya mencapai USD4,63 miliar.
 
"Dengan Tiongkok kita mengalami defisit sebesar USD909,4 juta dari mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya HS84, lalu mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya HS85," ungkapnya.
 
Defisit juga terjadi dengan Thailand sebesar USD539,8 juta karena ekspor USD492 juta dan impor USD1,03 miliar. Untuk komoditas penyumbang defisitnya adalah gula dan kembang gula HS17, serta plastik dan barang dari plastik HS39.
 
Terakhir, Indonesia mengalami defisit dengan Australia sebesar USD403,6 juta, karena ekspor USD219,7 juta dan impor USD623,3 juta. Komoditas penyebab defisit dengan Australia yaitu serealia atau HS10 dan bahan bakar mineral atau HS27.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan