Jakarta: Kementerian Perdagangan (Kemendag) mendukung langkah Bank Indonesia (BI) dalam mendigitalisasi sistem pembayaran lewat penggunaan pemindaian kode respons cepat atau QR Code Indonesia Standard (QRIS).
Terkait hal tersebut, Kemendag membantu memperluas cakupan penggunaan QRIS ke pasar-pasar tradisional di berbagai wilayah Indonesia. Apalagi, pasar tradisional merupakan pusat aktivitas ekonomi masyarakat di daerah.
Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga mengatakan, program digitalisasi pasar dengan memanfaatkan QRIS merupakan langkah yang luar biasa. Sebab, QRIS mendorong transaksi tanpa menggunakan uang tunai atau cashless payment.
"Cashless payment itu wujud nyatanya adalah dengan menggunakan QRIS. QRIS ini adalah sebuah QR Code yang luar biasa dari BI, dan ini kita aplikasikan di beberapa titik, termasuk di pasar tradisional dan tentunya titik-titik lain," ujar Jerry usai menghadiri Kick Off Pasar dan Pusat Perbelanjaan SIAP QRIS di pasar rakyat dan pusat perbelanjaan di Minahasa, Sulawesi Utara, Jumat, 5 November 2021.
Menurut Jerry, pemanfaatan QRIS merupakan salah satu konkret nyata dalam mengendalikan kasus infeksi pandemi covid-19 di Indonesia. Pasalnya, penggunaan QRIS mengedepankan disiplin protokol kesehatan (prokes) karena nirsentuh dan bisa dengan tanpa tatap muka.
"QRIS ini juga mengedepankan efisiensi, practicality (kepraktisan), dan juga tentu higienis, sehat, dan semakin memotivasi para pedagang untuk memanfaatkan teknologi," jelas dia.
Jerry mengharapkan jumlah merchant yang menggunakan QRIS terus bertambah agar penerapan digitalisasi semakin maksimal pada seluruh transaksi. Pun ia berharap agar masyarakat pengguna QRIS melonjak, sehingga tercipta efisiensi dalam perdagangan.
Untuk mendorong jumlah masyarakat pengguna QRIS, Jerry lantas membujuk Bank Indonesia untuk memberikan berbagai program-program menarik. Seperti pemberian diskon hingga cashback kepada masyarakat ketika bertransaksi menggunakan QRIS.
"Mudah-mudahan QRIS ini bisa berinovasi. Saya sempat bilang ke Bu Filianingsih (Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI), yang pakai QRIS dapat diskon, cashback, insentif, agar semua rakyat senang sehingga semuanya memakai QRIS ini," tukas Jerry.
Adapun hingga awal November 2021 jumlah merchant yang mengadaptasi QRIS telah menembus 12,1 juta dengan nilai transaksi sebanyak Rp7,6 triliun. Jumlah ini meningkat signifikan dibandingkan akhir 2020 yang hanya sebesar 5,8 juta merchant, atau melebihi target perluasan QRIS yang telah dicanangkan bank sentral bersama industri pada Februari 2021.
Terkait hal tersebut, Kemendag membantu memperluas cakupan penggunaan QRIS ke pasar-pasar tradisional di berbagai wilayah Indonesia. Apalagi, pasar tradisional merupakan pusat aktivitas ekonomi masyarakat di daerah.
Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga mengatakan, program digitalisasi pasar dengan memanfaatkan QRIS merupakan langkah yang luar biasa. Sebab, QRIS mendorong transaksi tanpa menggunakan uang tunai atau cashless payment.
"Cashless payment itu wujud nyatanya adalah dengan menggunakan QRIS. QRIS ini adalah sebuah QR Code yang luar biasa dari BI, dan ini kita aplikasikan di beberapa titik, termasuk di pasar tradisional dan tentunya titik-titik lain," ujar Jerry usai menghadiri Kick Off Pasar dan Pusat Perbelanjaan SIAP QRIS di pasar rakyat dan pusat perbelanjaan di Minahasa, Sulawesi Utara, Jumat, 5 November 2021.
Menurut Jerry, pemanfaatan QRIS merupakan salah satu konkret nyata dalam mengendalikan kasus infeksi pandemi covid-19 di Indonesia. Pasalnya, penggunaan QRIS mengedepankan disiplin protokol kesehatan (prokes) karena nirsentuh dan bisa dengan tanpa tatap muka.
"QRIS ini juga mengedepankan efisiensi, practicality (kepraktisan), dan juga tentu higienis, sehat, dan semakin memotivasi para pedagang untuk memanfaatkan teknologi," jelas dia.
Jerry mengharapkan jumlah merchant yang menggunakan QRIS terus bertambah agar penerapan digitalisasi semakin maksimal pada seluruh transaksi. Pun ia berharap agar masyarakat pengguna QRIS melonjak, sehingga tercipta efisiensi dalam perdagangan.
Untuk mendorong jumlah masyarakat pengguna QRIS, Jerry lantas membujuk Bank Indonesia untuk memberikan berbagai program-program menarik. Seperti pemberian diskon hingga cashback kepada masyarakat ketika bertransaksi menggunakan QRIS.
"Mudah-mudahan QRIS ini bisa berinovasi. Saya sempat bilang ke Bu Filianingsih (Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI), yang pakai QRIS dapat diskon, cashback, insentif, agar semua rakyat senang sehingga semuanya memakai QRIS ini," tukas Jerry.
Adapun hingga awal November 2021 jumlah merchant yang mengadaptasi QRIS telah menembus 12,1 juta dengan nilai transaksi sebanyak Rp7,6 triliun. Jumlah ini meningkat signifikan dibandingkan akhir 2020 yang hanya sebesar 5,8 juta merchant, atau melebihi target perluasan QRIS yang telah dicanangkan bank sentral bersama industri pada Februari 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News