Ilustrasi. Foto: MI/Atet
Ilustrasi. Foto: MI/Atet

Indonesia Ingin Jadi Produsen dan Eksportir Produk Halal Terbesar Dunia

Husen Miftahudin • 09 Desember 2021 16:55
Jakarta: Direktur Eksekutif Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) Ventje Rahardjo menyatakan komitmennya untuk menjadikan Indonesia sebagai produsen dan eksportir halal terbesar di dunia. Hal tersebut menjadi komitmen KNEKS yang dihasilkan pada Rapat Pleno KNEKS pada 30 November 2021 lalu.
 
"Untuk itu diperlukan langkah-langkah strategis yang dilaksanakan bersama oleh seluruh pemangku kepentingan secara terkoordinir, simultan, dan berkesinambungan," ujar Ventje dalam webinar Perkembangan Industri Halal dan Peran Perbankan Syariah, Kamis, 9 Desember 2021.
 
Ventje menjelaskan, ekonomi syariah saat ini berada dalam tahap pertumbuhan yang baik dengan peletakan landasan-landasan yang kuat dalam pengembangan selanjutnya. Pengembangan industri halal di Indonesia sendiri perlu dilakukan secara berkesinambungan dengan penguatan ekosistem ekonomi dan keuangan syariah secara terintegratif dan keseluruhan.

Adapun pertumbuhan pangsa pasar syariah terus mengalami peningkatan dengan peningkatan pangsa pasar perbankan syariah yang terus meningkat. Saat ini, pangsa pasar perbankan syariah telah mencapai lebih dari 10 persen, ditandai dengan lahirnya Bank Syariah Indonesia (BSI) sebagai bentuk hadirnya kekuatan perbankan syariah yang terus tumbuh dan berbenah diri.
 
"Ekosistem ekonomi syariah juga terus berkembang saling bersinergi dengan hadirnya segmen-segmen halal dan syariah dalam transaksi digital ekonomi di masyarakat," paparnya.
 
Kedepannya, lanjut dia, pengembangan ekonomi syariah dan industri halal akan menuju pada cita-cita Indonesia sebagai pusat produsen halal dunia, serta memimpin ekonomi syariah global. Atas hal tersebut, KNEKS telah menyusun beberapa program kerja bersama dengan kementerian/lembaga terkait serta didukung oleh para stakeholder.
 
Menurutnya, industri produk halal sebagai bagian yang signifikan dari ketahanan ekonomi nasional Indonesia akan terus dikembangkan secara terstruktur dan progresif melalui data produk halal dan dukungan fasilitas sertifikasi halal bagi para pelaku usaha mikro dan kecil.
 
Untuk itu, pemerintah mendorong integrasi data produk halal melalui kodefikasi produk halal ekspor impor serta akselerasi sertifikasi halal usaha mikro dan kecil yang akan diperkuat dengan penyusunan Masterplan Industri Produk Halal Indonesia Tahun 2022-2029.
 
Ventje mengungkapkan bahwa penyusunan arah pengembangan industri halal di Indonesia dalam jangka panjang dapat memberikan arah pengembangan yang tersinergi hingga ke level daerah mampu mendukung Indonesia menjadi produsen halal terbesar di dunia.
 
Di sisi lain, Indonesia juga memerlukan terobosan inovasi unggul dan tepat guna yang dapat meningkatkan daya saing industri produk halal nasional yang terus dilakukan melalui riset dan inovasi produk halal berbasis teknologi.
 
"Dalam rangka menjadikan Indonesia sebagai pusat produsen halal dunia, maka perlu dilakukan pencatatan produk bersertifikasi halal terhadap transaksi komoditas ekspor impor melalui kodefikasi data produk halal," pungkas Ventje.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan