"Ada 10 yang mengembalikan LoI," kata Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Infrastruktur Jalan dan Jembatan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Reni Ahiantini, Selasa, 5 Oktober 2021.
Ia mengatakan, awalnya ada 17 perusahaan yang menyatakan minat saat market sounding. Namun, yang menyerahkan LOI hanya 10 perusahaan.
Dari 10 perusahaan, tiga di antaranya adalah perusahaan Tiongkok dan lainnya adalah BUMN serta swasta. Ia menambahkan setelah readiness criteria dinyatakan lengkap, maka lelang akan dilangsungkan.
"Lelang ada dua, lelang pemerintah dan investasi. Perkiraan kuartal pertama 2022 untuk investasi dan dukungan pemerintah pada kuartal kedua 2022," terangnya.
Di tempat yang sama, Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad menyatakan pihaknya tidak ingin menargetkan penyelesaian pembangunan Jembatan Batam-Bintan dengan tergesa-gesa.
Ia menginginkan proyek itu segera terbangun demi menyokong investasi yang tengah bergairah di Batam dan Bintan.
"Di satu sisi Kementerian PUPR harus hati-hati, jembatan ini mega proyek. Tapi tidak boleh terlalu lama," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News