Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada opening ceremony Presidensi G20, di Jakarta, Rabu, 1 Desember 2021 (Foto:Dok)
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada opening ceremony Presidensi G20, di Jakarta, Rabu, 1 Desember 2021 (Foto:Dok)

Usung Tema 'Recover Together, Recover Stronger,' Presidensi G20 Fokus pada 3 Hal Utama

Rosa Anggreati • 01 Desember 2021 19:41
Jakarta:  Indonesia ditunjuk sebagai negara penyelenggara Presidensi G20. Penunjukan ini dimaknai Indonesia dianggap memiliki peran penting dan strategis, terutama menentukan arah kebijakan secara global, dan pada masa pemulihan ekonomi dunia.
 
Hal tersebut dikatakan oleh Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada opening ceremony Presidensi G20, di Jakarta, Rabu, 1 Desember 2021.
 
Terpilihnya Indonesia sekaligus menandakan torehan sejarah baru karena untuk pertama kalinya Indonesia memegang Presidensi G20 sejak forum G20 ini dibentuk pada 1999.

"Merupakan kebanggaan bangsa Indonesia karena kita adalah negara berkembang pertama yang menerima kepercayaan dari 20 negara dengan ekonomi terbesar di dunia," kata Airlangga.
 
Sesuai arahan dari Presiden RI Joko Widodo, Presidensi G20 yang mengusung tema "Recover Together, Recover Stronger" akan berfokus pada tiga hal utama, yaitu penanganan kesehatan yang inklusif, transformasi berbasis digital, dan transisi menuju energi berkelanjutan.
 
"Presiden juga memerintahkan Indonesia dapat membuat dan mendorong aksi nyata dari negara G20 dengan menghasilkan terobosan penting bagi pemulihan ekonomi global dengan berkolaborasi bersama negara lain," tutur Airlangga.
 
Lebih lanjut, Airlangga menyebutkan Presidensi G20 dengan lebih dari 150 pertemuan yang akan digelar di 19 kota dan 18 ribu lebih delegasi yang hadir, maka akan membantu penciptaan sekitar 33 ribu lapangan kerja, meningkatkan konsumsi domestik sekitar Rp1,7 triliun, meningkatkan PDB nasional Rp7,4 triliun
 
"Dan manfaat total dua kali lebih besar daripada penyelenggaraan IMF World Bank pada 2018," katanya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan