"Kita harus mulai mencari alternatif pendanaan mengingat tidak mungkin mengandalkan PMN terus menerus," kata Erick, dalam rapat dengan Komisi VI DPR, Kamis, 2 Desember 2021.
Untuk Semen Group, right issue ini dilakukan sebagai bagian untuk mengkonsolidasikan perusahaan semen milik negara. Saat ini ada satu BUMN semen belum masuk dalam holding yaitu Semen Baturaja yang masih berdiri sendiri. Padahal perusahaan semen negara harus berkompetisi dengan perusahaan semen swasta dan asing.
"Kalau kita konsolidasi Semen Baturaja ini akan memperkuat footprint semen di Sumatra Selatan sehingga tadi, produk dari Semen Padang tidak perlu masuk. Tentu kita bisa mendukung untuk ekspor ke luar negeri. Karena sekarang banyak negara-negara yang meminta ekspor semen. Ini tujuannya semen kita gabungkan," jelas dia.
Erick menambahkan, right issue BTN akan digunakan untuk memperkuat pembiayaan pembangunan infrastruktur perumahan, sehingga perseroan memiliki permodalan yang cukup. Sedangkan BNI akan melakukan right issue sebagai bagian memperkuat posisinya sebagai bank internasional.
Restrukturisasi BUMN
Selanjutnya, right issue untuk Krakatau Steel merupakan bagian dari restrukturisasi BUMN baja yang sudah disepakati dan akan dilakukan pada akhir 2022. Sementara right issue Kimia Farma dilakukan untuk memperkuat distribusi dan akses layanan kesehatan berkaca dari situasi pandemi covid-19."Ketika kondisi covid terjadi, harga masker mahal, akses daripada vitamin juga obat-obatan waktu itu sulit. Suka tidak suka, apa yang terjadi di Amerika memang kekuatan dari apotik ini menjadi penyeimbang dari akses mudah untuk masyarakat. Kita sekarang juga tidak ada kepastian tidak ada pandemi lagi," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News