Jakarta: Direktorat Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong kerja sama sektor industri makanan dan minuman (mamin) dengan industri-industri yang berasal dari Taiwan.
"Kerja sama kedua negara perlu didorong untuk memenuhi permintaan global akan produk pangan," kata Plt. Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika dalam siaran persnya, Sabtu, 27 November 2021.
Penggalian potensi kerja sama industri mamin RI-Taiwan salah satunya dilakukan dalam forum The 3rd Indonesia-Taiwan Dialogue on The Food Industry. Kegiatan tersebut dilaksanakan bersama dengan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei dan diikuti oleh pemangku kepentingan industri mamin.
Putu mengharapkan forum ini dapat membawa manfaat bagi industri makanan dan minuman kedua negara, serta peningkatan perdagangan dan investasi antarkedua negara sebagai bagian dari rantai pasok global.
"Ke depan, kami harapkan forum ini dapat menciptakan dan meningkatkan kerja sama dalam pemanfaatan teknologi tepat guna terutama bagi industri kecil dan menengah," tuturnya.
Sekretaris Direktorat Jenderal Industri Agro Kemenperin Mohammad Ari Kurnia Taufik yang bertindak sebagai co-chair pada dialog tersebut juga meminta agar forum ini dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh semua pihak.
"Selain meningkatkan perdagangan antara kedua negara, kami juga memiliki target agar forum Food Dialogue ini juga memberikan manfaat bagi Indonesia berupa transfer teknologi dan kerja sama peningkatan mutu pangan sekaligus juga mengundang perusahaan asal Taiwan untuk berinvestasi, khususnya di sektor-sektor yang sedang melakukan terobosan hilirisasi," jelas Ari.
Dalam forum ini, dibahas beberapa agenda, antara lain peluang kerja sama di bidang hilirisasi porang, pengembangan konsentrat pakan hijauan, makanan berbasis tumbuhan yang memiliki tekstur seperti daging, analisis food contact materials, analisis microplastic, dan analisa pestisida pada minyak atsiri.
Pada kesempatan ini, pihak Taiwan melalui Bureau of Foreign Trade Ministry of Economic Affairs serta lembaga penelitian FIRDI menyampaikan sambutan positif untuk peningkatan kerja sama. Salah satu yang ditawarkan adalah teknologi penunjang industry 4.0.
"Pihak Taiwan akan menindaklanjuti usulan-usulan Indonesia yang dibahas dalam agenda dialog. Lebih lanjut, ada beberapa usulan kerja sama dari Indonesia yang membutuhkan proposal komprehensif agar nantinya lebih mudah dalam melakukan link and match dengan perusahaan dari Taiwan," pungkas Ari.
"Kerja sama kedua negara perlu didorong untuk memenuhi permintaan global akan produk pangan," kata Plt. Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika dalam siaran persnya, Sabtu, 27 November 2021.
Penggalian potensi kerja sama industri mamin RI-Taiwan salah satunya dilakukan dalam forum The 3rd Indonesia-Taiwan Dialogue on The Food Industry. Kegiatan tersebut dilaksanakan bersama dengan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei dan diikuti oleh pemangku kepentingan industri mamin.
Putu mengharapkan forum ini dapat membawa manfaat bagi industri makanan dan minuman kedua negara, serta peningkatan perdagangan dan investasi antarkedua negara sebagai bagian dari rantai pasok global.
"Ke depan, kami harapkan forum ini dapat menciptakan dan meningkatkan kerja sama dalam pemanfaatan teknologi tepat guna terutama bagi industri kecil dan menengah," tuturnya.
Sekretaris Direktorat Jenderal Industri Agro Kemenperin Mohammad Ari Kurnia Taufik yang bertindak sebagai co-chair pada dialog tersebut juga meminta agar forum ini dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh semua pihak.
"Selain meningkatkan perdagangan antara kedua negara, kami juga memiliki target agar forum Food Dialogue ini juga memberikan manfaat bagi Indonesia berupa transfer teknologi dan kerja sama peningkatan mutu pangan sekaligus juga mengundang perusahaan asal Taiwan untuk berinvestasi, khususnya di sektor-sektor yang sedang melakukan terobosan hilirisasi," jelas Ari.
Dalam forum ini, dibahas beberapa agenda, antara lain peluang kerja sama di bidang hilirisasi porang, pengembangan konsentrat pakan hijauan, makanan berbasis tumbuhan yang memiliki tekstur seperti daging, analisis food contact materials, analisis microplastic, dan analisa pestisida pada minyak atsiri.
Pada kesempatan ini, pihak Taiwan melalui Bureau of Foreign Trade Ministry of Economic Affairs serta lembaga penelitian FIRDI menyampaikan sambutan positif untuk peningkatan kerja sama. Salah satu yang ditawarkan adalah teknologi penunjang industry 4.0.
"Pihak Taiwan akan menindaklanjuti usulan-usulan Indonesia yang dibahas dalam agenda dialog. Lebih lanjut, ada beberapa usulan kerja sama dari Indonesia yang membutuhkan proposal komprehensif agar nantinya lebih mudah dalam melakukan link and match dengan perusahaan dari Taiwan," pungkas Ari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News