Ilustrasi. Foto: Medcom.id/Daviq Umar.
Ilustrasi. Foto: Medcom.id/Daviq Umar.

Budi Daya Lobster di Lampung Dimaksimalkan Lewat Sistem Ekonomi Kerakyatan

Antara • 20 September 2021 13:23
Bandarlampung: Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung terus memaksimalkan pembudidayaan lobster melalui sistem ekonomi kerakyatan agar potensi komoditas budi daya perikanan tersebut makin terasah.
 
"Lobster menjadi salah satu komoditas potensial di Lampung, jadi memang arah pengembangannya akan menggunakan sistem ekonomi kerakyatan," ujar Pelaksana Tugas Asisten Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Lampung, Kusnadi, dilansir Antara, Senin, 20 September 2021.
 
Ia mengatakan budi daya dan pengelolaan komoditas budi daya lobster tersebut akan dilakukan dengan metode segmentasi guna membantu masyarakat pembudidaya lobster.

"Kita akan gunakan metode segmentasi atau supply chain karena budi daya lobster ini membutuhkan waktu cukup lama, sehingga dengan model ini perusahaan dengan pembudidaya di Keramba Jaring Apung (KJA) bisa saling berbagi peranan dalam pengembangan komoditas kelautan ini," ucapnya.
 
Menurutnya, ekonomi kerakyatan dipilih sebagai pondasi pengembangan lobster di Lampung, karena melalui sistem ini rakyat akan merata mendapatkan kesejahteraan dari meratanya pengelolaan sumber daya alam yang ada.
 
"Kalau ekonomi kerakyatan ini sistemnya masyarakat pembudidaya bisa mendapatkan kesejahteraan, berjalan bersamaan masyarakat yang ada dalam rantai pasok pun memperoleh kesejahteraan," katanya.
 
Dia melanjutkan arah pengembangan komoditas budi daya berupa lobster melalui pembentukan kawasan lobster pun akan dilakukan dengan memperhatikan konsep berkelanjutan.
 
"Kita akan gunakan konsep berkelanjutan, jadi kawasan lobster tidak kita buat di satu lokasi melainkan tetap mempertahan keramba jaring apung milik pembudidaya yang tersebar di beberapa daerah, ini dilakukan untuk mencegah adanya pencemaran atau eksploitasi berlebihan jadi aspek ekologi, sosial dan ekonomi seimbang," katanya.
 
Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui laman statistik.kkp.go.id, produksi lobster Lampung pada 2015 mencapai 53 ton, 2018 mencapai 80 ton, dan pada 2018 ada 1,17 ton.
 
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pun menjadikan budi daya lobster sebagai program prioritas dengan selalu mengintensifkan pengawasan di sentra budi daya lobster guna memastikan budi daya komoditas budi daya laut potensial tersebut tetap terjaga keseimbangannya antara aspek ekologi, sosial, dan ekonomi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan