Ilustrasi data indeks manufaktur RI - - Foto: Medcom
Ilustrasi data indeks manufaktur RI - - Foto: Medcom

Output dan Permintaan Baru Jadi Kontributor Utama Peningkatan PMI Manufaktur RI

Husen Miftahudin • 02 Juni 2021 16:10
Jakarta: IHS Markit melaporkan Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Mei 2021 menembus level 55,3. Capaian PMI manufaktur RI itu naik signifikan bila dibandingkan dengan level April yang berada di posisi 54,6.
 
Direktur Asosiasi Ekonomi IHS Markit Jingyi Pan mengatakan, secara keseluruhan, perusahaan tetap optimistis mengenai output pada masa mendatang, dengan harapan kondisi covid-19 membaik.

 
"Sangat penting bahwa situasi pandemi terus terkendali, khususnya dengan wabah yang meluas di wilayah Asia dan pascaliburan Idulfitri, agar tidak menggagalkan pemulihan yang sedang berlangsung," ujar Jingyi dalam keterangan resminya, Rabu, 2 Juni 2021.

Menurut IHS Markit, PMI Manufaktur Indonesia pada Mei 2021 adalah yang tertinggi selama tiga bulan berturut-turut. Hal ini juga menandakan bahwa kondisi bisnis telah menguat dalam tujuh bulan belakangan.
 
"Dua komponen terbesar indeks headline, yaitu output dan permintaan baru, merupakan kontributor utama dalam peningkatan rekor PMI manufaktur Indonesia pada Mei," paparnya.
 
Di samping itu, IHS Markit juga melaporkan, waktu pengiriman dari pemasok diperpanjang selama 16 bulan berturut-turut karena kendala pasokan berlanjut di tengah-tengah kondisi cuaca yang buruk, kurangnya bahan baku, dan masalah pengiriman seputar pandemi covid-19.
 
"Dengan adanya kesulitan bahan pokok yang berlanjut, stok pembelian dan barang jadi terus menipis guna memenuhi kenaikan permintaan yang dialami produsen Indonesia," tutur Jingyi.
 
Terkait hal tersebut, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita akan memastikan kendala logistik di lapangan dapat segera teratasi. Dia bilang, arus bahan baku di dalam dan luar negeri yang masuk ke Indonesia akan jadi perhatian.
 
"Untuk itu, kami akan koordinasi dengan stakeholder agar arus bahan baku itu dapat berjalan dengan baik, terutama terkait penyediaan kontainer untuk pengiriman ke luar negeri," tegasnya.
 
Dalam rangka penataan Ekosistem Logistik Nasional tersebut, sedikitnya ada tiga hal utama yang perlu mendapat perhatian. Pertama, kolaborasi layanan pemerintah dengan platform logistik swasta. Kedua, regulasi yang efisien dan standar layanan yang prima. Ketiga, dibutuhkan strategi penataan yang tepat.
 
Di sisi lain, Kemenperin mendorong akselerasi pelaksanaan vaksinasi Gotong Royong guna mendorong para pekerja di sektor industri bisa bekerja lebih produktif lagi. "Upaya ini akan mempercepat pemulihan ekonomi nasional," tutup Agus.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan