Airlangga merespons tren penjualan mobil domestik yang stagnan pada angka satu juta unit per tahun dalam beberapa tahun ini, disebabkan oleh mobilitas yang terganggu akibat pandemi covid-19 melanda Indonesia dan banyak negara di dunia pada 2019-2022.
"Pertama kemarin ada covid-19 jadi mobilitas terganggu. Sekarang sudah kembali ke pracovid-19, tetapi ada lonjakan dari ekspor (mobil) yang sudah di atas 400 ribu," kata Airlangga kepada wartawan saat peluncuran mobil listrik Omoda E5 Chery Indonesia di Jakarta, dikutip Selasa, 6 Februari 2024.
Dia mengatakan penjualan mobil di Indonesia pada tahun ini diperkirakan meningkat menjadi 1,1 juta unit, termasuk mobil listrik. Menurut dia, penjualan mobil listrik di Indonesia diprediksi mencapai 15 hingga 18 persen dari total penjualan mobil pada 2024.
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) sebelumnya mencatat realisasi penjualan mobil nasional pada 2023 mencapai 1.005.802 juta unit secara wholesale (dari pabrik ke dealer). Jumlah ini turun empat persen dibandingkan 2022 yang tercatat 1.048.040 unit.
Sementara itu, penjualan secara retail (dari dealer ke konsumen) sepanjang 2023 mencapai 998.059 unit, turun 1,5 persen dibanding 2022 yang mencapai 1.013.582 unit. Angka penjualan mobil domestik tahun lalu berada di bawah target Gaikindo, yakni 1,05 juta unit sepanjang 2023.
Baca juga: Hore! Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,04% di Kuartal IV-2023 |
Rata-rata penjualan mobil hampir 500 ribu unit/bulan
Berdasarkan data Gaikindo, sepanjang paruh pertama 2023, penjualan mobil domestik secara wholesale rata-rata berada pada angka 84.404,5 unit per bulan. Sementara pada paruh kedua, rata-rata penjualan hanya mencapai 499.375 unit per bulan.
Ketua I Gaikindo Jongkie D Sugiarto, dalam siaran pers Gaikindo pada 10 Januari 2024, mengatakan realisasi penjualan mobil di bawah target ini disebabkan oleh adanya perlambatan pasar otomotif pada paruh kedua 2023.
Perlambatan ini juga ditimbulkan oleh beberapa faktor, seperti kenaikan suku bunga Bank Indonesia dan pertumbuhan perekonomian yang melambat.
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia agak melambat pada semester kedua 2023, dan suku bunga ada kenaikan. Akibatnya penjualan kendaraan bermotor juga melambat," katanya pula.
Meski demikian, Gaikindo mencatat ekspor kendaraan buatan Indonesia pada 2023 justru meningkat menjadi 505.134 unit, naik 6,7 persen dari 2022 yang tercatat 473.602 unit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News