"Kalau target di RKAP (Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan) Rp75 triliun, tapi insyaallah tercapai," ujar Direktur Utama PNM Arif Mulyadi, usai diskusi "Pemberdayaan dari Dalam Negeri, Produknya Keluar Negeri, Kamis malam, 21 Maret 2024.
Arif menjelaskan, untuk mencapai target tersebut, PNM menerapkan sejumlah strategi. Pihaknya terus menyesuaikan kondisi serta menyelaraskan perubahan-perubahan yang terjadi.
"Karena kami ini, baik nasabah maupun PNM, terdidik tiga tahun pandemi, harus banyak adjustment perubahan-perubahan dari proses, baik bisnis, pemberdayaan dan pendampingan yang perlu kami sesuaikan dengan kontekstual tadi," jelas Arif.
Baca juga: Pengusaha Ultra Mikro Diajak Rajin Nabung Emas, Ini Manfaatnya |
PNM jaga NPL
Selain itu, Arif mengatakan saat ini non performing loan (NPL) gross nasabah Mekaar berada di level 0,7 persen. Dirinya akan terus mengupayakan NPL akan tetap di bawah satu persen.
"Cuma tidak bisa seperti awal sebelum covid di bawah 0,2 persen. Tapi ini sejalan dengan usia produk dan menjadi tantangan kami untuk terus memagari dengan tata kelola pembiayaan yang mengadopt GRC (governance, risk, dan compliance)," ungkap dia.
Sejalan dengan target tersebut, Arif mengatakan PNM akan mengusung beberapa program untuk diangkat pada tahun ini. Mulai dari mendalami ekspor, menggandeng pihak-pihak yang berkompeten, hingga mengkurasi produk.
"Kami bukan ahli, jadi harus menggandeng pihak-pihak yang berkompeten. Makanya ajak kalian mengamplifikasi keberhasilan dan semangat mereka. Nah ini sesuai dengan harapan stakeholder, mulai jadi perhatian kami. Kami anggap penting karena bisa menciptakan role model buat nasabah dan pelaku usaha lainnya," kata Arif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News