Pengusaha angkutan umum berpotensi gulung tikar di tengah kondisi pandemi virus korona (covid-19) yang belum usai. Foto: Antara/Reno Esnir
Pengusaha angkutan umum berpotensi gulung tikar di tengah kondisi pandemi virus korona (covid-19) yang belum usai. Foto: Antara/Reno Esnir

Pengusaha Angkutan Umum Terancam Bangkrut

Annisa ayu artanti • 22 April 2020 16:45
Jakarta: Pengusaha angkutan umum berpotensi gulung tikar di tengah kondisi pandemi virus korona (covid-19) yang belum usai.
 
Ketua DPP Organda Adrianto Djokosoetono mengatakan pelarangan mudik oleh pemerintah akan memperburuk penghasilan pengusaha angkutan umum, khususnya bus. Apalagi saat ini operasional bus sudah tidak optimal.
 
"Kondisi angkutan penumpang saat ini sudah sangat terpuruk," kata Adrianto dalam video conference YLKI, Rabu, 22 April 2020

Adrianto menyebut perlu dukungan pemerintah berupa insentif karena diperkirakan daya tahan pengusaha angkutan umum tersebut hanya dua bulan. Ia juga membeberkan para pengusaha angkutan darat itu butuh restrukturisasi dari kreditur. Jika tidak, tentunya angkutan darat tersebut akan berhenti.
 
"Sebagian pengusaha kami di atas 10 bus tidak akan mendapatkan bantuan tersebut. Ini kami cukup khawatir dan memperjuangkan," jelasnya.
 
"Kami sedang perjuangkan dan data, jangan-jangan setelah Juli perusahaan bus sudah tidak ada lagi," imbuhnya.
 
Selain itu, Organda juga meminta stimulus perpanjangan STNK yakni pembebasan denda untuk keterlambatan pembayaran pajak. Menurutnya, aset utama pengusaha angkutan umum adalah kendaraannya.
 
"Kami tentunya membutuhkan insentif keringanan pembayaran STNK yang saat ini sebagian daerah menerapkan tidak ada denda. Ini sebagai usaha yang termasuk tidak berhenti operasi kami juga dapat diberikan insentif tahun ini," pungkasnya. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan