Pada 2020 Kementerian BUMN memperoleh anggaran mencapai Rp346 miliar. Sementara pada 2021 hanya Rp244,8 miliar.
"Turun cukup signifikan dibanding 2020 yang tadinya Rp346 miliar sekarang jadi Rp244,8 miliar," kata Erick dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR-RI, Selasa, 22 September 2020.
Namun demikian, ia menegaskan akan menggunakan anggaran tersebut sebaik-baiknya dan menjalankan semua program yang sudah ada. Sehingga apa yang ditargetkan tercapai.
Erick menjelaskan akan menggunakan anggaran tersebut dalam tiga kategori yaitu belanja barang sebesar Rp162,15 miliar atau 66,2 persen, belanja pegawai sebesar Rp63,17 miliar atau 25,8 persen, dan belanja modal sebesar Rp19,5 miliar atau delapan persen dari total pagu anggaran.
Dari anggaran tersebut, ia menargetkan dapat memberikan kontribusi ke negara sebesar Rp413 triliun, mencapai total aset BUMN menjadi Rp9.099 triliun, mencapai total belanja modal BUMN sebesar Rp481 triliun, mencapai total laba bersih BUMN sebesar Rp198 triliun, dan mencatatkan total ekuitas BUMN sebesar Rp2.900 triliun.
"Kita akan jalankan sesuai program yang sudah ada dan kita coba maksimalkan dari dana yang sudah ada," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id