Ketua KSP Mitra Jasa H Supriyadi bersama Dirut LPDB-KUMKM Supomo menerima kunjungan kerja Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki di Jawa Barat, Sabtu, 18 Juli 2020 (Foto:Dok)
Ketua KSP Mitra Jasa H Supriyadi bersama Dirut LPDB-KUMKM Supomo menerima kunjungan kerja Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki di Jawa Barat, Sabtu, 18 Juli 2020 (Foto:Dok)

KSP Mitra Jasa Indramayu Bertahan karena Kepercayaan Anggota

M Studio • 18 Juli 2020 21:56
Indramayu: Dampak mewabahnya virus korona (covid-19) sejak Maret 2020 hingga kini dialami oleh seluruh pelaku usaha di Tanah Air. Tak terkecuali yang dirasakan Koperasi Simpan Pinjam (KSP Mitra Jasa) di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. 
 
Pada April dan Mei 2020, semua sektor usaha terimbas, karena daya beli masyarakat lemah, kondisi sangat memprihatinkan. KSP Mitra Jasa hingga Juli 2020 beranggotakan 325 orang.
 
"Kondisi usaha anggota dampak korona cukup fatal. Mulai dari produksi anggota tidak berjalan sehingga efeknya tidak ada yang produk yang dijual, hingga berimbas pada koperasi yang tidak ada kegiatan usaha sama sekali. Penerapan pembatasan wilayah (lockdown) yang diterapkan pemerintah daerah yang melarang keluar masuk wilayah juga kian memperparah dampak yang dialami anggota yang mayoritas berprofesi sebagai pedagang, petani dan perajin tahu tempe," kata Ketua KSP Mitra Jasa H Supriyadi saat kunjungan kerja Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki di Jawa Barat, Sabtu, 18 Juli 2020.

Perhatian dari pemerintah cukup dirasakan masyarakat, seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT) serta subsidi sembako. Apabila tidak ada bantuan sama sekali, kondisi dipastikan akan semakin parah. Hampir 100 persen anggota mengalami penurunan usaha. Namun, sejak hari raya Idul Fitri dan mulai dilonggarkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), KSP Mitra Jasa langsung bekerja keras untuk memulihkan kondisi saat ini.
 
“Syukurnya, KSP Mitra Jasa sampai saat ini tidak ada yang merumahkan karyawan yang total berjumlah 226 orang. Mulai Juni hingga Juli 2020, kami ngebut untuk menutupi masalah pada bulan-bulan sebelumnya karena pandemi,” kata Supriyadi.
 
Melihat situasi dan kondisi yang kian tak menentu, koperasi terus melakukan pembinaan terhadap karyawan dan anggota. Kebijakan untuk menyalurkan pinjaman tetap dilakukan melalui sistem kredit lunak atau Kredit Candak Kulak (KCK). 
 
KSP Mitra Jasa Indramayu Bertahan karena Kepercayaan Anggota
 
Produk KCK sebenarnya sudah diterapkan sejak dulu, melalui pola mingguan, bulanan, juga musiman yang diperuntukkan untuk petani tambak, petani sayur mayur dan petani padi yang waktu panennya menyesuaikan musim. Namun sejak mewabahnya covid-19, produk KCK disesuaikan dengan kebutuhan anggota sebagai upaya mempercepat pemulihan usaha koperasi. 
 
"Yang diutamakan adalah komunikasi yang baik juga timbal balik antara koperasi dan anggota sehingga satu sama lain tahu hak dan kewajiban masing-masing. Saling mendukung dan saling membantu, sehingga kepercayaan anggota terhadap koperasi cukup tinggi. Tanpa kepercayaan, koperasi tidak akan mampu bertahan," ucap Supriyadi.
 
Dengan pinjaman yang diperoleh KSP Mitra Jasa dari LPDB-KUMKM sebesar Rp5 miliar, dan aset yang dimiliki koperasi sampai saat ini berjumlah Rp150 miliar, KSP Mitra Jasa harus benar-benar menjaga kepercayaan anggota. 
 
"Dengan LPDB-KUMKM memberikan fasilitas restrukturisasi pinjaman dalam jangka waktu 6 bulan ke depan, kami pun dapat melakukan pendekatan dan pembinaan mengenai hak dan kewajiban anggota terhadap koperasi," kata Supriyadi.
 
Supriyadi menuturkan, mengenai penerapan kelonggaran terhadap anggota setelah mendapat restrukturisasi pinjaman LPDB-KUMKM adalah melalui konsolidasi internal maupun eksternal. 
 
"Kami benar-benar harus mereview bagaimana kondisi usaha anggota saat ini, tentunya dengan tidak menargetkan apa pun terhadap mereka. Yang penting usaha anggota dapat kembali berjalan dan bisa membayar angsuran ke koperasi sesuai kemampuan," katanya. 
 
Setelah mendapat restrukturisasi, KSP Mitra Jasa dapat kembali bernafas lega. Terlebih dengan kondisi saat ini, koperasi sangat membutuhkan top up pinjaman dari LPDB-KUMKM. Suntikan modal tersebut akan disalurkan kembali kepada anggota untuk perkuatan permodalan usaha.
 
"Kami yakin dan optimis keadaan krisis ekonomi akan segera berakhir dan perekonomian nasional akan segera pulih. Tentunya tak lepas dari dukungan dan perhatian pemerintah pusat dan daerah,” ujar Supriyadi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan