Direktur Utama Pertamina Hulu Energi, yang merupakan subholding hulu Pertamina, Budiman Parhusip mengatakan pihaknya membutuhkan insentif untuk bisa mengebor 244 sumur pengembangan dan 14 sumur operasi dalam kondisi saat ini.
"Kita mencoba mengajukan proposal insentif di gross split maupun cost recovery sehingga kegiatan-kegiatan untuk menaikkan produksi dan melakukan eksekusi proyek lebih ekonomis," kata Budiman dalam webinar Bimasane Energy, akhir pekan ini.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Budiman mengatakan rencana pengeboran sumur eksplorasi dilakukan pada aset-aset existing khususnya major field demi menjaga tingkatan produksi. Ia menjelaskan, saat ini produksi minyak Pertamina berkisar 310 ribu barel per hari (bph) atau setara 45 persen produksi nasional.
Adapun, produksi gas sebesar 2,4 mjuta standar kaki kubik per hari (mmscfd) atau setara 35 persen produksi nasional.
Dalam kesempatan tersebut, praktisi Migas Tumbur Parlindungan mengatakan saat ini pengeboran sumur Pertamina mengalami penurunan drastis. Padahal di 1980-an hingga awal 2000-an pengeborannya bisa mencapai 150 sumur.
"Sekarang di bawah 20 sumur eksplorasi," tutur dia.
Lebih lanjut, Tumbur menambahkan setiap sumur eksplorasi memiliki nilai ekonomi yang berbeda-beda. Ia mengharapkan pemerintah memberikan dukungan agar investasi sektor hulu dapat membaik.