"Tahun depan kita mau bikin di beberapa kecamatan dan kota. Ini pak Wagub Jateng harus bisa menginventarisir mana saja wilayahnya yang memang perlu dibuat seperti ini," kata Luhut di Cilacap, Jawa Tengah, Selasa, 21 Juli 2020.
Luhut menekankan setelah dioperasikan di Cilacap, wilayah lain harus memiliki fasilitas pengolahan sampah, terutama wilayah yang memiliki pabrik semen.
Hal itu di tekankan lantaran hasil dari pengolahan sampah akan menghasilkan brisket yang diharapkan bisa digunakan pabrik semen sebagai bahan bakar pengganti batu bara.
Untuk tindak lanjut, Luhut menegaskan pihaknya akan segera melakukan rapat internal dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Setelah itu ia juga akan menyampaikannya rencana tersebut kepada Presiden Joko Widodo.
"Kami akan usulkan untuk rapat internal biar langsung kita buat, tadi costnya Rp70 miliar-Rp80 miliar per satu (RDF). Kalau di BPPT bikin banyak saya kira cost-nya bisa turun. Jadi kota yang sampahnya 200 ton ke bawah mesin begini akan diberikan," ungkap Luhut.
Di tempat yang sama, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif juga menjelaskan, penggunaan briket sebagai pengganti batu bara dinilai lebih efisien. Penggunaan fasilitas RDF bisa menggantikan batu bara sebesar tiga persen. Selain itu biaya produksi brisket juga lebih murah dibandingkan dengan produksi batu bara.
"Itu bisa tiga persen substitusi kebutuhan batu bara. Selain itu, lebih murah dari biaya batu bara yakni 300 ribu per ton atau setara USD20. Kalau batu bara masih USD50," tukas Arifin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News